Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak menghangat akibat kenaikan tensi geopolitik Iran-Amerika Serikat (AS). Senin (24/6) pukul 7.13 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2019 di New York Mercantile Exchange naik 0,70% ke US$ 57,83 per barel.
Dalam sepekan, harga minyak acuan AS ini melonjak 10,85%. Bahkan sejak awal tahun, harga minyak light crude ini sudah menguat 21,49%.
Serupa, harga minyak brent untuk pengiriman Agustus 2019 di ICE Futures hari ini menguat 0,47%. Dalam sepekan, harga minyak acuan internasional ini naik 7,50% dan melonjak 19,37%.
Minggu (23/6), Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia tidak berniat perang dengan Iran setelah komandan senior militer Iran memperingatkan bahwa konflik wilayah Teluk bisa menyebar dan mengancam tentara AS di wilayah ini.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan bahwa AS akan berbicara dengan Iran. "Kami mempersiapkan negosiasi tanpa syarat awal. Mereka tahu bagaimana menemukan kami dan saya yakin bahwa ketika mereka siap, kami akan memulai pembicaraan," kata Pompeo seperti dikutip Reuters.
Pompeo menambahkan bahwa sanksi signifikan terhadap Iran akan diumumkan pada Senin (24/6). AS berniat menghalangi sumber daya yang digunakan untuk mendanai aktivitas Iran.
AS membuka upaya diplomasi ini untuk meredakan tensi setelah adanya serangan tanker minyak di area Teluk beberapa pekan lalu. AS menuduh Iran menyerang tanker ini. Iran membantah terlibat dalam serangan tanker. Iran pekan lalu menembak jatuh drone milik AS yang digunakan untuk pengintaian dan intelijen.
Tensi yang panas di Timur Tengah ini menyebabkan sejumlah penerbangan mengalihkan jalur dari wilayah udara Iran dan sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News