kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.620   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Harga minyak masih terbebani isu pasokan


Selasa, 18 Juli 2017 / 08:23 WIB
Harga minyak masih terbebani isu pasokan


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

NEW YORK. Harga minyak dunia melandai pada perdagangan di pasar Amerika, Senin (17/7), setelah sempat melesat 5% pada pekan lalu. Investor menunggu indikasi kuat efektivitas upaya yang diprakarsai OPEC untuk memangkas pasokan.

Harga minyak mentah Brent turun 1% ke level US$ 48,44 per barel pada akhir perdagangan Senin. Adapun, minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) mengakhiri sesi perdagangan Senin pada posisi US$ 46,02 per barel, atau turun 1,1%.

Seorang pejabat di industri perminyakan menyebut, produksi minyak nasional Libya mencapai 1,03 juta barel per hari, hanya sedikit berubah dari level akhir bulan lalu.

Sementara, pengeboran minyak di AS masih menambah dua rig minyak dalam sepekan terakhir, sehingga total ada 765 rig yang beroperasi. Meski demikian, jumlah penambahan rig AS selama empat pekan terakhir menunjukkan pertumbuhan yang paling lambat sejak November.

"Ide tingkat produksi yang lebih tinggi, terutama di AS, Libya dan Nigeria. Sepertinya harga minyak sudah memperhitungkan sentimen tersebut," kata Gene McGillian, manajer riset pasar di Tradition Energy seperti dilansir CNBC, Senin.

"Saya skeptis, saya pikir pasar sudah melambung, tapi mengalami kesulitan untuk menemukan daya tarik untuk bergerak lebih tinggi," lanjutnya.

Penurunan tajam persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu sempat menyokong harga minyak. Namun, stok minyak mentah di negara-negara industri tetap tinggi, sehingga kembali menekan harga minyak.

Pemangkasan produksi yang dipimpin oleh OPEC juga sempat mendukung harga minyak. Namun, meningkatnya pasokan dari dua anggota lainnya, Nigeria dan Libia, kembali membebani pasar.

"Pasar tidak bergerak terlalu banyak hari ini, seperti menunggu dan melihat. Ada beberapa produk rebalancing, tapi secara keseluruhan stok masih sangat besar," kata Olivier Jakob dari analis minyak Petromatrix.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×