Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas (migas), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengalami penurunan kinerja keuangan dalam sembilan bulan pertama tahun 2020. Tekanan harga minyak dunia kembali mempengaruhi kinerja MEDC sepanjang tahun ini.
Tercatat, total penjualan dan pendapatan usaha lainnya MEDC sebesar US$ 792,89 juta hingga kuartal III-2020. Jumlah ini merosot 18,27% (yoy) dibandingkan penjualan dan pendapatan usaha lainnya MEDC di kuartal III-2019 yang mencapai US$ 970,24 juta.
Mayoritas pendapatan MEDC per kuartal III-2020 masih berasal dari segmen penjualan minyak dan gas bumi sebesar US$ 678,35 juta. Kemudian diikuti oleh penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya sebesar US$ 111,93 juta serta pendapatan dari jasa sebesar US$ 2,60 juta.
Baca Juga: Dapat sentimen positif dari kenaikan harga, berikut rekomendasi saham emiten minyak
CEO Medco Energi Internasional Roberto Lorato menyampaikan, rendahnya harga energi akibat pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap operasi dan kinerja perusahaan. “Namun, di tengah masa sulit ini, MEDC telah menjalankan beberapa strategi yang sesuai di berbagai bidang,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (1/12).
Dia mencatat, tahun ini MEDC sukses melakukan eksplorasi di Natuna dan Ijen, menandatangani aliansi strategis dengan mitra yang kuat yakni Kansai Electric, memperkuat neraca melalui rights issue yang sukses dan mendapat dukungan penuh, serta melakukan penghematan biaya investasi dan sinergi melalui pembelian kembali dan pembayaran utang.
Menjelang akhir tahun 2020, harga komoditas mulai pulih sehingga anak usaha MEDC, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kembali memperoleh keuntungan dari produksi pertama fase 7 melalui kenaikan harga tembaga dan emas.