Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Di New York, harga minyak pagi ini ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam 31 bulan terakhir. Melejitnya harga minyak terjadi setelah dollar keok ke level paling rendah sejak 2008 terhadap mata uang utama dunia lainnya.
Pada pukul 09.07 waktu Sydney, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juni di New York Mercantile Exchange berada di posisi US$ 112,81 per barel. Kemarin, harga minyak sempat naik 10 sen menjadi US$ 112,86 sebarel, yang merupakan level paling tinggi sejak 22 September 2008.
Jika dihitung, sepanjang bulan ini, harga minyak sudah naik 5,7% dan setahun terakhir kenaikannya mencapai 32%. Sementara, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Juni turun 11 sen menjadi US$ 125,02 per barel di ICE Futures Europe exchange, kemarin.
"Volume transaksi di pasar sangat kecil dan tidak 100% mengarah ke aksi jual saat ini. Penyebabnya, ada dua hari libur berturut-turut di Eropa sehingga investor banyak yang malas melakukan transaksi. Hal itu saya prediksi masih akan berlangsung hingga minggu depan," jelas Carl Larry, President of Oil Outlook & Opinions LLC di Houston.
Sekadar tambahan informasi, hari ini merupakan hari libur nasional Inggris untuk merayakan pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton. Sementara, market di sejumlah negara lain seperti Jerman dan China akan ditutup pada 2 Mei karena libur nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News