kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Lanjut Koreksi Pada Perdagangan Kamis (22/) Pagi


Kamis, 22 September 2022 / 07:13 WIB
Harga Minyak Lanjut Koreksi Pada Perdagangan Kamis (22/) Pagi
ILUSTRASI. Harga minyak terkoreksi pada awal perdagangan Kamis (22/9). REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi pada awal perdagangan Kamis (22/9). Pukul 07.00 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2022 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 82,84 per barel, turun 0,12% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 82,94 per barel.

Harga minyak melanjutkan terkoreksinya setelah Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga 75 basis poin untuk meredam inflasi. Keputusan The Fed ini diyakini dapat mengurangi aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.

Mengutip Reuters, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 bps untuk ketiga kalinya ke kisaran 3,00%-3,25% dan mengisyaratkan kenaikan yang lebih besar ke depan. Aset berisiko seperti saham dan minyak jatuh.

Baca Juga: Oil Prices Tick Up on Supply Woes but Fed Rate Hike Bets Cap Gains

Sementara itu, data Enegy Information Administration (EIA) menunjukkan permintaan bensin AS selama empat minggu terakhir turun menjadi 8,5 juta barel per hari, terendah sejak Februari.

"Titik data yang menonjol adalah melemahnya permintaan bensin yang berkelanjutan. Ini benar-benar menghantui pasar," kata John Kilduff, mitra Again Capital LLC New York seperti dikutip Reuters.

EIA melaporkan kenaikan stok minyak mentah AS sebesar 1,1 juta barel pada pekan lalu.

Harga minyak melonjak ke level tertinggi pada Maret setelah perang Ukraina pecah. Sanksi Uni Eropa yang melarang impor minyak mentah Rusia melalui laut akan mulai berlaku pada 5 Desember.

"Sebagian besar penurunan hari ini muncul terkait dengan penguatan dolar AS dan kami masih memandang arah dolar AS jangka pendek sebagai komponen penting dalam menilai arah harga minyak jangka pendek," kata analis di perusahaan konsultan energi Ritterbusch and Associates.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×