kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak kembali melorot dipicu ancaman Trump tentang pengenaan tarif China


Senin, 06 Mei 2019 / 07:30 WIB
Harga minyak kembali melorot dipicu ancaman Trump tentang pengenaan tarif China


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali terkoreksi pada perdagangan Senin (6/5). Pukul 07.15 WIB, harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2019 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 60,50 per barel, turun 2,32% dari akhir pekan lalu.

Koreksi harga minyak dipicu oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif bagi barang-barang impor dari China senilai US$ 200 miliar sebagai upaya menekan China dalam perundingan dagang. 

Penurunan harga minyak juga didorong oleh langkah Arab Saudi yang menetapkan harga untuk seluruh jenis minyak ke AS. 

Asal tahu saja, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencananya untuk menaikkan tarif AS atas barang-barang China senilai US$ 200 miliar. Trump mengumumkan rencana ini melalui Twitter. 

Mengutip Reuters, pengumuman Trump datang menjelang putaran pembicaraan antara AS dengan pejabat China di Washington yang dijadwalkan pekan ini.

Langkah Trump bertentangan dengan keputusannya pada Februari lalu untuk tidak menaikkan tarif impor dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang China senilai US$ 200 miliar berkat kemajuan dalam perundingan dagang. Dalam cuitannya, Trump menyatakan kenaikan tarif ini akan berlaku pada Jumat pekan ini.

Trump juga mengatakan, ia akan menargetkan pengenaan tarif 25% bagi barang-barang dari China senilai US$ 325 miliar segera. Dia menyarankan langkah-langkah itu tidak mengarah pada kenaikan harga bagi konsumen AS.

"Tarif yang dibayarkan ke AS berdampak kecil pada biaya produk, sebagian besar ditanggung oleh China. Kesepakatan perdagangan dengan China berlanjut, tetapi terlalu lambat karena mereka berusaha untuk menegosiasikan kembali. Tidak!" ujar Trump dalam cuitannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×