Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah kembali menguat pada awal perdagangan hari ini. Katalis utama penguatan minyak datang dari data industri yang menunjukkan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) turun lebih dari yang diharapkan dan OPEC menaikkan prospek permintaan minyaknya.
Rabu (14/4) pukul 08.30 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2021 naik 28 sen atau 0,4% menjadi US$ 63,95 per barel. Pada hari sebelumnya, harga Brent naik 39 sen.
Sementara it, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2021 juga naik 28 sen atau 0,5% ke level US$ 60,46 per barel.
Kenaikan harga minyak dalam seminggu terakhir telah didukung oleh tanda-tanda pemulihan ekonomi yang kuat di China dan AS. Tetapi kenaikan harga telah dibatasi oleh kekhawatiran atas peluncuran vaksin yang macet di seluruh dunia dan melonjaknya infeksi Covid-19 di India dan Brasil.
Namun demikian, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengubah perkiraannya pada hari Selasa untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini, dengan mengharapkan permintaan naik sebesar 5,95 juta barel per hari (bph) pada tahun 2021, naik 70.000 bpd dari perkiraannya bulan lalu.
Hal tersebut pun menandakan pandemi mulai mereda dan pembatasan perjalanan dipermudah guna mengerek permintaan.
Baca Juga: Harga minyak naik, WTI ditutup di atas US$ 60 per barel usai impor China yang kuat
"Itu adalah prognosis yang disambut baik oleh pasar, yang telah mengkhawatirkan dampak pandemi yang sedang berlangsung terhadap permintaan," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.
Lebih lanjut, dukungan bagi minyak datang dari data American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan stok minyak mentah turun 3,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 April. Realisasi tersebut lebih besar dari perkiraan penurunan sekitar 2,9 juta barel dari analis yang disurvei oleh Reuters.
Saat ini investor menunggu untuk melihat apakah data inventaris resmi dari Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu cocok dengan pandangan itu.
Walau mendapat sokongan positif, penguatan harga minyak dibatasi di tengah kekhawatiran tentang peningkatan produksi minyak di AS dan meningkatnya pasokan dari Iran pada saat OPEC+, akan menambah pasokan mulai Mei.
"Mereka mungkin harus bersaing dengan meningkatnya pasokan AS," kata analis ANZ.
EIA mengatakan minggu ini produksi minyak dari tujuh formasi serpih utama diharapkan naik 13.000 barel per hari pada Mei menjadi 7,61 juta barel per hari.
Selanjutnya: Bursa Asia bervariasi, kekhawatiran terkait vaksin Johnson & Johnson meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News