Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia tergelincir, Kamis (10/8), karena kekhawatiran suplai global berlimpah. Minyak gagal mendaki ke level US$ 50 sebarel.
Mengutip CNBC, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di Nymex-AS ditutup turun 97 sen atau 2% ke posisi US$ 48,59 per barel, setelah sempat melompat di atas US$ 50 per barel. Di pasar elektronik Asia, minyak bergulir di US$ 48,57 sebarel pukul 07.00 WIB.
Pasar khawatir suplai global bakal berlebih, karena Rusia mempertimbangkan kembali produksi di masa depan dan produksi OPEC bulan Juli meningkat.
Produsen minyak Rusia Gazprom Neft menganggap layak secara ekonomi untuk melanjutkan produksi di ladang yang sudah matang, setelah kesepakatan global antara OPEC dan non-OPEC berakhir.
Sementara, OPEC mengatakan produksi minyak bulan Juli naik 173.000 barel per hari menjadi 32,87 juta barel.
Harga minyak WTI sudah turun sekitar 9% persen sepanjang tahun ini, sebagian besar karena kekhawatiran bahwa OPEC dan mitranya mungkin tidak dapat mengurangi persediaan minyak global dengan cara memotong produksi.
Ahli strategi komoditi SEB, Bjarne Schieldrop menyebut, fakta yang terjadi saat ini adalah kilang di Timur Tengah dan Asia bergegas kembali beroperasi dan menghasilkan lebih banyak minyak mentah, di saat Arab Saudi mengatakan akan mengurangi pengiriman minyak ke Asia pada September.
"Saat OPEC mencoba menaikkan harga dengan memotong produksi, produsen AS akan bereaksi untuk mengisi kekosongan ini. Hal ini menyebabkan tarik menarik yang telah kita saksikan sepanjang tahun dan hasil akhirnya adalah pasar yang terbatas," imbuh Matt Stanley, Broker komoditas di Freight Investor Services.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News