kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Harga minyak dunia mendorong naik CDS Indonesia


Jumat, 30 Maret 2012 / 07:42 WIB
Harga minyak dunia mendorong naik CDS Indonesia
Russell Crowe pemeran ayah Superman akan tampil di film Thor: Love and Thunder.


Reporter: Albertus M. Prestianta |

JAKARTA. Kondisi ekonomi global yang belum menentu membawa efek negatif bagi Indonesia. Credit Defaut Swap (CDS) untuk utang pemerintah Indonesia, naik.

Instrumen derivatif yang kerap dijadikan indikator risiko berinvestasi di Indonesia itu, bergerak menanjak selama Senin (19/3) hingga Rabu (28/3). CDS untuk utang bertenor 10 tahun, meningkat dari 195,105 menjadi 230,095, naik 18,37%.

Kenaikan juga dialami CDS untuk utang lima tahun. Dalam periode yang sama, CDS tenor lima tahun naik 16,32% dari 143,055 jadi 166,405. "Kenaikan CDS Indonesia erat kaitannya dengan kondisi ekonomi global," ujar Head of Debt Capital Market PT Trimegah Securities, Herdi Ranu Wibowo, kemarin.

Menurut dia, harga minyak dunia yang cenderung naik, mengguncang ekonomi global, termasuk Indonesia. Herdi menilai, kenaikan CDS saat ini masih wajar. "Nilai kenaikan tidak signifikan dan masih stabil," ujar dia.

Di saat CDS menanjak, biasanya para pemodal dari luar negeri akan mengurangi penempatan dananya di Indonesia. Instrumen buatan negeri ini yang dijauhi investor asing, saat ini, termasuk surat utang negara (SUN).

"Kepemilikan asing di SUN cenderung berkurang. Hal itu mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar terus tertekan," ujar Herdi.

Mengutip data yang dikelola Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, dana asing yang parkir di Surat Berharga Negara (SBN) per 26 Maret 2012 senilai Rp 225,40 triliun, turun 0,05% daripada outstanding di hari sebelumnya.

Herdi optimistis, kenaikan CDS Indonesia, belakangan ini, tidak banyak mengubah prospek pasar obligasi lokal di tahun ini. Menurut dia, dampak kenaikan CDS tersebut hanya bersifat sementara.

Pandangan mayoritas analis pasar valuta, investor asing masih meminati obligasi terbitan Indonesia. Selain sudah menyandang status investment grade, yield yang ditawarkan juga tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×