CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Harga Minyak Dunia Dinilai Sudah Menemui Titik Equilibrium


Selasa, 09 Mei 2023 / 19:46 WIB
Harga Minyak Dunia Dinilai Sudah Menemui Titik Equilibrium
ILUSTRASI. Kilang minyak mentah


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan terakhir harga minyak dunia kembali naik. Kenaikan ini dianggap sebagai koreksi atas penurunan harga besar sejak April.

Berdasarkan data tradingeconomics hingga Selasa (9/5), pukul 18.18 WIB, harga minyak mentah WTI di level US$ 72,39 per barel atau naik 1,05%. Sementara minyak mentah brent naik 1,28% ke US$ 76,31 per barel.

Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, kenaikan ini tersebut sebagai koreksi dari penurunan besar sejak April. Sehingga, membuat harga minyak cenderung oversold.

Meski tercatat naik sepekan terakhir, harga minyak tersebut turun pada hari ini. Minyak mentah WTI turun 1,05% dan minyak mentah brent turun 0,91%.

Lukman mencermati, turunnya harga hari ini merespon data perdagangan China yang menunjukkan perlemahan permintaan dengan impor yang turun 7,9%. "Namun secara keseluruhan, investor minyak cenderung wait and see menantikan data inflasi AS besok," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/5).

Ia berpandangan, harga minyak saat ini sudah mencapai titik seimbang. Produsen dan konsumen nyaman dengan harga yang berkisar US$65 per barel - US$85 per barel.

"Jadi apabila harga terlalu rendah, maka akan memicu permintaan yang besar dan sebaliknya," katanya.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah: Brent ke US$76,47 dan WTI ke US$72,66 Jelang Data Inflasi AS

Lanjutnya, dari OPEC+ sendiri masih akan terus mendukung harga minyak. Pihaknya dinilai akan selalu siap merespon dengan pemangkasan produksi apabila harga terlalu rendah terlalu lama.

Faktor utama adalah pertumbuhan ekonomi dunia. Investor masih terus mencermati pembukaan kembali ekonomi di China yang diharapkan akan menyumbangkan 50% dari pertumbuhan dunia dan berpotensi menambahkan hampir 1 juta bph permintaan minyak, apabila ekonomi di China tumbuh sesuai dengan harapan.

"Minggu depan saya perkirakan harga minyak WTI akan kembali melanjutkan rebound teknis ke US$75 dengan catatan tidak ada kejutan pada laporan bulanan OPEC yang akan dirilis kamis ini," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×