Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah menguat di pasar Amerika Serikat, Rabu (18/10). Komoditas energi kembali tersulut ketegangan geopolitik di Timur tengah.
Mengutip CNBC, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di Nymex-AS naik 16 sen menjadi U$ 52,04 sebarel. Ini harga tertinggi tiga pekan terakhir. Di pasar Asia, Kamis (19/10), harga minyak lanjut naik ke level US$ 52,11 sebarel pukul 07.28 WIB.
Ketegangan di Timur Tengah akhir-akhir ini memicu kekhawatiran terganggunya suplai minyak melalui jalur pipa utama Irak. Seorang sumber menyebut, pengiriman minyak mentah dari Kirkuk menuju Pelabuhan Ceyhan di Turki yang biasanya 600.000 barel per hari (bpd) turun tajam menjadi 190.000 bpd.
"Masih harus dilihat apakah orang-orang Kurdi, setelah menarik diri dari wilayah yang mereka klaim (Kirkuk), akan membiarkan minyak mentah diangkut melalui pipa di wilayah mereka ke pelabuhan di Ceyhan," kata analis Commerzbank, seperti dilansir CNBC.
Krisis Irak menambah kekhawatiran di tengah sengketa antara Amerika Serikat dan Iran. Jumat lalu, Presiden Donald Trump menolak mengesahkan kepatuhan Iran atas kesepakatan nuklir. Kongres dalam 60 hari akan memutuskan tindakan lebih lanjut melawan Teheran.
Di sisi lain, perhatian pasar juga tertuju pada persediaan minyak mentah mingguan AS. Energy Information Administration (EIA) melaporkan, stok turun sebesar 5,7 juta barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News