kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak Brent naik empat hari berturut-turut jelang rapat OPEC+


Selasa, 02 Juni 2020 / 13:31 WIB
Harga minyak Brent naik empat hari berturut-turut jelang rapat OPEC+
ILUSTRASI. Harga minyak menguat jelang pertemuan OPEC+ untuk memperpanjang pemangkasan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak menguat jelang pertemuan OPEC+ untuk memperpanjang pemangkasan. Para trader komodits energi menunggu apakah para produsen minyak akan melanjutkan pemangkasan yang berlaku hingga akhir Juni nanti.

Pada Selasa (2/6) pukul 13.19 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 35,64 per barel, naik 0,56% dari posisi akhir perdagangan kemarin. Harga minyak WTI ini bergerak di atas level US$ 35 per barel sejak Jumat (29/5) lalu.

Sedangkan harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures berada di US$ 338,60 per barel, menguat 0,73% dari posisi penutupan perdagangan kemarin. Harga minyak Brent ini naik dalam empat hari perdagangan terakhir.

Baca Juga: Cek daftar harga BBM bulan Juni di sejumlah SPBU

Dalam enam pekan, harga minyak WTI dan Brent masih turun sekitar 40% sejak awal tahun. Tapi, harga minyak Brent sudah naik 53% dalam lima pekan sejak level terendah pada 28 April lalu.

"Kemungkinan besar, OPEC+ akan memperpanjang pemangkasan yang dilakukan sekarang hingga 1 September, dengan rencana pertemuan satu kali lagi sebelum tanggal tersebut untuk memutuskan langkah selanjutnya,"  kata Edward Morse, head of commodities research Citi kepada Reuters.

OPEC+ memangkas hampir 10 juta barel per hari pada periode Mei-Juni. Dengan kesepakatan yang tercapai April 2020, OPEC+ akan mengurangi pemangkasan menjadi 7,7 juta barel per hari dari Juli hingga Desember.

Baca Juga: China peringatkan AS: Kami akan membalas tindakan atas Hong Kong!

Arab Saudi telah memimpin pembicaraan untuk memperpanjang pemangkasan yang berlaku saat ini, sebesar hampir 10 juta barel per hari. "Rusia akan menjadi hambatan utama perpanjangan dan kemungkinan merekan tidak akan menyetujui perpanjangan yang berlaku lebih dari dua bulan," ungkap analis ING seperti dikutip Reuters.

Vivek Dhar, analis komoditas Commonwealth Bank memperkirakan, harga minyak akan mencapai US$ 40 per barel jika perpanjangan pemangkasan dilakukan. Tapi akan diperlukan komitmen lanjutan untuk menjaga harga minyak yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×