kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Harga minyak berusaha menembus US$ 50


Minggu, 17 September 2017 / 13:25 WIB
Harga minyak berusaha menembus US$ 50


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Dengan meredanya terjangan badai Harvey, produksi kilang minyak Amerika Serikat mulai pulih. Harga komoditas minyak mendekati batas US$ 50.

Mengutip Bloomberg, harga spot untuk perdagangan minyak pukul 12:27 hari Minggu (17/9), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tertahan di US$ 49,89 per barel.

Penguatan ini diimbas dari sejumlah kilang di Amerika Serikat yang terus pulih pasca terjangan badai Harvey dan kenaikan proyeksi permintaan yang diumumkan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan International Energy Agency (IEA).

Nizar Hilmy, analis PT Soe Gee Futures menjelaskan, OPEC tengah memproyeksikan peningkatan permintaan minyak sampai 2018, karena meningkatnya konsumsi di Eropa dan China. Dalam laporan bulanan yang dirilis organisasi ini, tahun depan, permintaan global bakal melonjak sampai 32,83 juta barel per hari alias naik 410.000 barel dari angka sebelumnya.

Tambah lagi, lansiran informasi yang diberikan oleh IEA menyatakan terdapat pertumbuhan permintaan minyak, estimasi pada 2017 tumbuh 100.000 barel per hari alias menjadi 1,6 juta barel per hari. Angka ini naik 1,7% dari estimasi pada periode sebelumnya.

"OPEC dan IEA menaikkan proyeksi permintaannya yang mengindikasikan kondisi ke depan akan membaik," jelas Nizar kepada KONTAN.

Namun demikian, Nizar melihat kemungkinan harga dapat menembus angka US$ 50 per barel akan sulit. Ia mengingatkan, bila perdagangan pekan ini ditutup di bawah level tersebut, maka terdapat kemungkinan harga bakal condong memasuki tren koreksi.

Secara teknikal, Nizar melihat indikator moving average (MA) 10 dan MA 25 masih bergerak bullish, begitujuga dengan Moving Average Convergent Divergent (MACD) telah memasuki area positif. Grafik Relative Strength Index (RSI) naik ke level 59 namun belum masuki area overbought, begitupula dengan Stochastic naik mencapai level 88 yang menunjukkan pola bullish.

Nizar memproyeksi harga perdagangan minyak bakal berkisar pada angka US$ 49 - US$ 51 per barel. Sedangkan untuk sepekan, harga akan berada pada kisaran US$ 47 - US$ 52.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×