Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (2/8) diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sembilan hari terakhir. Data Bloomberg mencatat, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran September berada di posisi US$ 107,73 per barel atau turun 16 sen di New York Mercantile Exchange.
Pergerakan harga minyak tak banyak mencatatkan perubahan setelah kemarin mengalami lonjakan terbesar dalam tiga pekan terakhir. Asal tahu saja, kemarin, harga kontrak minyak WTI naik 2,7% menjadi US$ 107,89 per barel. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 10 Juli lalu. Sepanjang pekan ini, harga minyak sudah melonjak 2,9%.
Ada sejumlah sentimen yang mendorong harga minyak. Salah satunya adalah data Institute for Supply Management's US factory index yang melaju dengan percepatan terbesar dalam dua tahun terakhir di Juli. Sementara itu di Libya, kepala keamanan perminyakan Libya mengundurkan diri menyusul aksi protes yang diikuti dengan penutupan terminal ekspor minyak di negara tersebut. Aksi ini diramal akan menyebabkan ekspor minyak dari Libia akan merosot hingga 80%.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun 4 sen menjadi US$ 109,5 per barel di ICE Futures Europe exchange. Kemarin, kontrak minyak yang sama naik US$ 1,84.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News