Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Kontrak harga minyak dunia mengalami penurunan terbesar dalam lima bulan terakhir. Timbul kecemasan, gempa yang terjadi di Jepang akan mengurangi tingkat permintaan energi. Kecemasan tersebut melampaui tingkat kekhawatiran akan terpangkasnya suplai minyak dari Timur Tengah karena konflik yang berkepanjangan.
"Konflik di Libya sudah tertutup dengan musibah yang terjadi di Jepang. Terjadinya ledakan yang ketiga di pabrik Fukushima merupakan pertanda bahwa kita tengah menghadapi masalah jangka panjang, yang akan berdampak besar terhadap perekonomian Jepang," jelas Gene McGillian, analyst and broker Tradition Energy di Stamford.
Asal tahu saja, kemarin malam, kontrak harga minyak untuk pengantaran April turun US$ 4,01 menjadi US$ 97,18 sebarel di NYMEX. Ini merupakan level paling rendah sejak 28 Febuari lalu.
Penurunan harga minyak kian terbatas setelah data yang dirilis American Petroleum Institute menunjukkan ada kenaikan cadangan minyak sebesar 91.000 barel menjadi 348,6 juta barel pada pukul 16.30. Kontrak harga minyak untuk pengantaran April turun US$ 3,59 atau 3,5% menjadi US$ 97,60 per barel pada pukul 16.31 waktu New York.
Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent turun US$ 5,15 atau 4,5% menjadi US$ 108,52 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Ini merupakan penurunan harian paling besar sejak 4 Febuari 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News