Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Kontrak harga minyak mengalami penurunan terbesar dalam dua tahun. Pemicunya, secara tidak terduga, jumlah pengajuan klaim pengangguran AS mengalami peningkatan. Kondisi itu menimbulkan kecemasan kalau pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak AS akan mengalami penurunan.
Asal tahu saja, data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, pengajuan klaim pengangguran AS naik sebesar 43.000 menjadi 474.000 pada minggu lalu. Ini merupakan peningkatan terbesar sejak Agustus lalu.
"Kita mendapat sentimen negatif saat ini. Pada saat ECB menolak menaikkan suku bunga acuannya nanti, dollar akan menguat dan harga komoditas akan terus jatuh," jelas Peter Beutel, president of trading advisory company Cameron Hanover Inc di Connecticut.
Catatan saja, pada pukul 11.25 waktu New York, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juni di New York Mercantile Exchange turun US$ 6,23 atau 5,7% menjadi US$ 103,01 per barel. Sebelumnya, kontrak yang sama sempat bertengger di level US$ 101,08, yang merupakan level paling rendah sejak 18 maret lalu. Jika dibandingkan dengan posisi tahun lalu, harga minyak sudah melonjak 29%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News