Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) masih prospektif. Salah satunya didukung harga komoditas minyak dan gas (migas) yang cukup solid tahun ini.
Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan memperkirakan, harga minyak akan bertahan di kisaran level US$ 85 sampai dengan US$ 95 per barel. Proyeksi ini ditopang pemotongan produksi dari OPEC+ seiring dengan potensi resesi global, berkurangnya belanja modal di sektor hulu, dan potensi penambahan cadangan minyak strategis Amerika Serikat (AS).
Selain didukung outlook harga minyak, prospek MEDC juga disokong oleh segmen tambang emas dan tembaga yang dijalankan oleh anak usahanya, Amman Mineral.
Namun, Felix memperkirakan pada paruh kedua 2022, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) kedua komoditas tersebut bakal sedikit mengalami perlambatan, seiring dengan penurunan harga di pasar global.
Baca Juga: Perusahaan Energi Pacu Diversifikasi Bisnis ke Energi bersih
Ada dua faktor yang menyebabkan harga komoditas logam ini melandai. Pertama, peningkatan USD index akibat kenaikan suku bunga The Fed. Kedua, masih berlangsungnya lockdown di China yang merupakan salah satu pasar komoditas terbesar di dunia.
Panin Sekuritas merekomendasikan buy saham MEDC dengan menaikkan target harga menjadi Rp 1.315 per saham dari sebelumnya di Rp 800 per saham. ”Patut diketahui valuasi tersebut masih terdiskon 50,3% dari peers di global sehingga potensi upside MEDC masih cukup menarik,” tulis Felix dalam riset, Selasa (25/10).
Panin Sekuritas menaikkan proyeksi pendapatan dan laba bersih MEDC pada 2022 masing-masing sebesar 24,7% dan 295%. Sehingga, tahun ini MEDC diperkirakan bakal membukukan pendapatan senilai US$ 2,30 miliar dengan laba bersih US$ 443 juta.
Outlook yang positif ini didorong oleh harga migas yang solid,meningkatnya target produksi migas MEDC menjadi 155 MBOPED, serta bisnis yang terdiversifikasi. Selain itu, MEDC juga memiliki posisi neraca yang membaik dengan menurunnya net gearing di level 1,7 kali pada paruh pertama 2022.
Baca Juga: Pengamat: Ekspansi Grup Salim ke Sektor Energi Bakal Lebih Lincah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News