kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga Komoditas Solid, Intip Rekomendasi Saham Tambang Batubara


Kamis, 24 Februari 2022 / 18:01 WIB
Harga Komoditas Solid, Intip Rekomendasi Saham Tambang Batubara
ILUSTRASI. Harga batubara diperkirakan masih akan solid sepanjang tahun ini.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara diperkirakan masih akan solid sepanjang tahun ini. Pemerintah China telah menetapkan harga batubara sebesar RMB 900 per ton untuk batubara di pelabuhan bagian utara.

Batas harga batubara yang ditetapkan pemerintah China tersebut jika dikonversikan akan menjadi sekitar US$ 142 per ton. Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan menilai, harga ini masih relatif lebih tinggi dari rata-rata harga batubara tahun 2021 sebesar US$ 136 per ton.
Dus, Hasan memperkirakan emiten batubara di Indonesia akan terus mencatat pertumbuhan laba yang solid. Hal ini seiring perkiraan Hasan bahwa harga batubara akan berkisar di level US$ 150 per ton pada tahun ini.

Baca Juga: Menakar Arah Pergerakan IHSG di Tengah Memanasnya Konflik Rusia-Ukraina

Seiring dengan kinerja laba bersih yang diproyeksi akan solid, dia meyakini bahwa emiten tambang batubara akan menawarkan hasil dividen yang menarik pada tahun 2021-2022. Hasan melihat, volatilitas harga batubara masih akan tinggi seiring munculnya potensi krisis energi di Eropa, meskipun pemerintah China berkomitmen untuk menahan kenaikan harga batubara.

Berdasarkan analisis sensitivitas yang dia lakukan, meskipun harga batubara akan stagnan di level US$ 130 per ton. Valuasi saham emiten penambang batubara jelas masih terbilang murah dengan menawarkan hasil dividen yang atraktif.

Analis Binaartha Sekuritas Lingga Pratiwi menilai, pelarangan ekspor batubara yang sempat dilakukan pemerintah di awal tahun tidak akan berdampak pada kinerja perusahaan tambang berorientasi ekspor seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Adaro Indonesia Tbk (ADRO). Hal ini karena kinerja emiten akan terbantu dengan harga batubara yang saat ini masih cukup tinggi.

Baca Juga: Masih Solid, Begini Proyeksi Harga Batubara di Tahun 2022

“Seharusnya kalau untuk kinerja kuartal pertama 2022 tidak ada masalah,” terang Lingga. Lingga merekomendasikan saham ITMG dengan target harga Rp 30.000 dan saham ADRO dengan target harga Rp 2.600.

Analis BNI Sekuritas Firman Hidayat menjadikan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai pilihan utama atau top picks dengan target harga Rp 3.800. PTBA dinilai atraktif karena akan mendapatkan keuntungan paling besar dari skenario pungutan ekspor batubara, mengingat eksposur penjualannya yang jauh lebih tinggi ke pasar domestik sekitar 55%. Bandingkan dengan peers-nya dimana porsi penjualan domestik kurang dari 30%.

Di sisi lain, produksi batubara PTBA akan solid kuat di tahun ini, dimana manajemen PTBA menargetkan peningkatan volume produksi menjadi 37 juta ton untuk tahun ini. PTBA juga menawarkan dividen yang menarik dengan hasil hingga 7,2% dengan asumsi rasio pembayaran dividen yang konservatif sebesar 35%.

Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) Kantongi Laba Tebal US$ 475,57 Juta Sepanjang 2021

Hasan mempertahankan rating overweight untuk sektor ini. Saham ITMG dan PTBA dinilai atraktif  sebagai pilihan jangka pendek. Sebab, kedua emiten ini berpotensi menawarkan hasil dividen yang tinggi. Namun, dalam jangka panjang, Hasan lebih memilih saham ADRO dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Hasan meyakini, kedua saham ini layak mendapatkan penilaian (valuasi) yang premium. Baik ADRO dan HRUM melakukan upaya serius untuk mendiversifikasi atau mengganti bisnis batubara mereka dengan bisnis yang ramah dengan aspek lingkungan (ESG).

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) Melaporkan Penurunan Volume Penjualan dan Produksi Sepanjang 2021

“Dengan demikian, ADRO dan HRUM mendapatkan penilaian yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan emiten penambang yang tetap bertahan dengan bisnis terkait karbon,” terang Hasan.

Hasan menyematkan rekomendasi beli untuk saham ADRO dengan target harga Rp 2.800, HRUM dengan target harga Rp 12.800, ITMG dengan target harga Rp 28.000, dan PTBA dengan target harga Rp 3.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×