kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga komoditas mulai melandai, simak rekomendasi saham tambang batubara


Senin, 22 Februari 2021 / 19:17 WIB
Harga komoditas mulai melandai, simak rekomendasi saham tambang batubara
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Senin (15/2/2021). Harga batubara turun hampir 7% dalam sepekan terakhir.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas batubara mulai melandai seiring dengan berakhirnya musim dingin di belahan bumi bagian utara. Mengutip Bloomberg, harga batubara ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman Maret 2021 pada perdagangan Jumat (19/2) berada di level US$ 79 per ton.

Harga ini merosot 6,94% dalam sepekan, dari harga penutupan Jumat (12/2) yang masih berada di level US$ 84,9 per ton. Level saat ini juga sudah semakin menjauh dari level tertingginya tahun ini, yakni di harga US$ 89,45 per ton yang dicapai pada perdagangan 12 Januari 2021.

Meski demikian, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah menilai, dari sisi global maupun domestik, saat ini  permintaan batubara sama-sama pulih jika dibandingkan dengan tahun lalu. Permintaan  dari China dan India, sebagai konsumen batubara terbesar di dunia juga sedang mengalami pemulihan.

Alhasil, dengan adanya sentimen pemulihan permintaan ini, semua emiten batubara baik yang berorientasi ekspor ataupun domestik akan diuntungkan.

Baca Juga: PTBA menanti aturan teknis untuk insentif royalti 0% hilirisasi batubara

Sementara itu, sejumlah emiten batubara menargetkan volume produksi yang lebih tinggi tahun ini. Sebut saja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang menargetkan produksi bisa meningkat menjadi 85 juta ton hingga 90 juta ton di tahun 2021, dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yakni 83 juta ton.

PT Harum  Energy Tbk (HRUM) juga menargetkan kenaikan produksi batubara hingga sekitar 25% dari realisasi tahun lalu, yang di bawah 3 juta ton. Emiten tambang batubara milik Negara, yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga mengindikasikan akan memproduksi batubara lebih banyak dibandingkan target tahun lalu.

Menurut Maryoki, normal-normal saja bagi emiten yang menaikkan target produksi tahun lalu meskipun penguatan batubara akhir-akhir ini mulai melandai. Hal ini mengingat kondisi pemulihan ekonomi yang sedang berjalan.

“Namun, menurut saya akan lebih sesuai jika angkanya konservatif, atau targetnya lebih tinggi sedikit dari tahun 2020 mengingat kondisi cuaca yang ekstrem masih terjadi di Indonesia, sehingga dapat menghambat kegiatan produksi,” terang Maryoki kepada Kontan.co.id, Senin (22/2).

Baca Juga: Siap-siap, Kementerian ESDM bakal patok harga batubara untuk proyek hilirisasi




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×