Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Hasan merekomendasikan beli saham MDKA dengan target harga Rp 4.900. Hasan meyakini MDKA merupakan satu-satunya proxy yang cocok di Indonesia terkait melonjaknya harga emas dan tembaga.
Prospek MDKA juga dipoles oleh pembentukan kemitraan strategis dengan produsen baterai EV terbesar di dunia, yakni CATL. CATL berencana menjadi investor strategis di MDKA dan memiliki 5% saham MDKA melalui skema rights issue.
Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo merekomendasikan beli saham INCO dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 7.450 dari sebelumnya Rp 7.300. Ciptadana Sekuritas memilih INCO sebagai salah satu pilihan utama atau top picks di sektor tambang logam. Ini dengan menimbang kemampuan INCO dalam memproduksi nikelnya untuk memastikan pertumbuhan laba bersih yang relatif stabil dari prospek nikel yang solid.
Thomas menaikkan asumsi harga nikel rata-rata untuk 2022-2023 masing-masing sebesar 5,3% dan 5,1% menjadi US$ 20.000 dan US$ 20.500 per ton. Dus, Thomas meningkatkan harga jual rata-rata nikel atau average selling price (ASP) INCO di 2022-2023, masing-masing sebesar 5,3% dan 7,7% menjadi US$ 16.000 dan US$ 16.800 per ton.
Namun, prospek INCO dibayangi oleh kenaikan harga batubara, sehingga Thomas mengasumsikan adanya sedikit peningkatan biaya tunai pada 2022-2023 sebesar 2,1% dan 1,4%. “Karena kami mempertimbangkan peningkatan biaya bahan bakar dan batubara,” kata Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News