kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.814   16,00   0,10%
  • IDX 6.402   2,19   0,03%
  • KOMPAS100 918   0,55   0,06%
  • LQ45 716   -0,88   -0,12%
  • ISSI 203   0,74   0,37%
  • IDX30 374   -0,46   -0,12%
  • IDXHIDIV20 453   -0,94   -0,21%
  • IDX80 104   0,08   0,07%
  • IDXV30 110   -0,47   -0,42%
  • IDXQ30 123   0,02   0,02%

Harga jual tender CPO SGRO naik ke Rp 8.000


Rabu, 13 April 2016 / 20:40 WIB
Harga jual tender CPO SGRO naik ke Rp 8.000


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tren menguatnya harga komoditas CPO di pasar global ternyata juga berimbas ke harga penjualan CPO di PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO). Harga penjualan CPO tender terakhir di bulan April ini berada di atas Rp 8.000 per kg. Dibanding awal tahun yang harga jual tender CPO berkisar di Rp 6.000 per kg.

"Harga tersebut tergantung makro ekonomi dan harga pasar komoditas global," kata Michael Kusuma, Kepala Hubungan Investor SGRO, Rabu (13/4).

Dari data SGRO, harga jual rata-rata produk utama mengalami penurunan 16%. Harga CPO pada 2015 sebesar Rp 7.030 per kg. Sedangkan pada 2014 harga jual rata-rata CPO Rp 8.346 per kg.

Harga jual rata-rata CPO setelah pengurangan pajak ekspor pada 2015 sebesar Rp 7.022 per kg . Sedangkan tahun 2014 harga jual rata-rata CPO setelah pengurangan pajak ekspor sebesar Rp 8.342 per kg.

Menurut Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan dengan keadaan seperti itu perusahaan pendapatannya akan naik. Pendapatan perusahaan yang mengandalkan komoditas CPO seperti SGRO sangat dipengaruhi kuantitas dan harga jual.

Namun kuantitas tidak bisa dinaik-turunkan secara mudah sehingga membuat harga jual jadi sangat dominan untuk mendapatkan laba.

"Bila dari harga kisaran Rp 6000 per kg naik ke Rp 8000 per kg maka bisa ada kenaikan pendapatan sebesar 25%, kata Hans.

Michael Kusuma juga mengatakan ada indikasi penurunan produksi di kuartal pertama tahun 2016. Dibanding triwulan keempat tahun 2015 akan lebih rendah yang disebabkan masuknya musim panen rendah (low crop). Dari data produksi SGRO pada September 2015, volume produksi minyak sawit sebesar 34,205 ton.

Michael juga bilang target produksi SGRO sama dengan tahun 2015 yang menargetkan kenaikan 10-15%. Marc Louette, CEO SGRO dalam keterangan pers lalu mengatakan produksi CPO tahun 2015 meningkat 21% melebihi kisaran target sebesar 10 sampai 15%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×