Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Per kuartal pertama 2022, INTP telah merealisasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 500 miliar. Angka ini mewakili 32% dari capex yang telah dianggarkan.
Laba bersih INTP yang menurun hingga 48% berada di bawah ekspektasi yang dipasang Analis Ciptadana Sekuritas Michael Filbery. Capaian bottomline INTP per kuartal pertama 2022 hanya mewakili 9,9% dari target tahun 2022 yang dipasang.
Realisasi yang di bawah ekspektasi ini membuat Ciptadana Sekuritas memangkas perkiraan laba bersih INTP untuk tahun ini dan tahun depan, masing-masing sebesar 15,4% dan 11,6%. Michael memperkirakan biaya tunai yang lebih tinggi akan menekan profitabilitas INTP sepanjang tahun ini.
Dus, tahun ini INTP diperkirakan membukukan laba bersih senilai Rp 1,56 triliun dan di tahun depan menjadi Rp 2,06 triliun.
Proyeksi rata-rata harga batubara yang lebih tinggi tahun ini, yakni US$ 180 per ton mendorong Ciptadana Sekuritas untuk meningkatkan pertumbuhan biaya bahan bakar per ton menjadi 7,3% secara year-on-year (YoY).
Pada akhirnya, Ciptadana Sekuritas memangkas target harga INTP dari semula Rp 12.500 menjadi Rp 9.600 per saham, dengan rekomendasi yang juga diturunkan dari semula beli menjadi hold.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News