Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) per Maret 2019 mencapai 77,281 ton atau meningkat 14% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hanya saja, hal ini kurang didukung oleh faktor eksternal seperti harga jual rata-rata CPO yang saat ini sebesar Rp 6.641 per kilogram (kg).
Head of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk Michael Kusuma mengungkapkan bahwa harga jual CPO memiliki tren yang menurun. Pada kuartal I-2018, harga jual CPO masih sebesar Rp 7.960 per kg. Artinya, harga CPO pada kuartal I-2019 turun 17%.
"Tahun lalu, harga CPO itu turun sebanyak 13% dari Rp 8.200 per kg menjadi Rp 7.200 per kg. Kalau dilihat dari triwulan I-2019, menurun lagi di bawah angka Rp 7.200 per kg," seusai Rapat Umum Pemegang Saham, Kamis (27/6).
Untuk menghadapi penurunan harga jual CPO, Michael bilang SGRO lebih mengutamakan kualitas dari produk CPO dibandingkan kuantitas pada tahun ini.
"Karena memang dari faktor harga komoditas itu dalam tren menurun, sehingga lebih diutamakan kualitas," jelas Michael.
Meskipun harga jual menurun, Michael mengaku SGRO akan tetap melakukan ekspansi. Pada tahun ini, SGRO lebih mengutamakan ekspansi aset perkebunan seperti mesin-mesin.
Untuk melakukan ekspansi tersebut, SGRO memperkirakan akan menggunakan belanja modal sebesar Rp 600 miliar-Rp 800 miliar. Per Maret 2019, SGRO telah menghabiskan Rp 160 miliar rupiah untuk belanja modal.
Analisis Mirae Assets Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengungkapkan bahwa jumlah produksi CPO akan lebih tinggi pada semester II tahun ini sehingga target SGRO untuk peningkatan jumlah CPO dapat tercapai. Hanya saja, harga jual global CPO tidak akan berubah bahkan semakin turun pada semester II.
"Persediaan CPO bisa membludak pada semester II namun permintaan global atas CPO moderat tanpa kenaikan yang wah. Ini yang menyebabkan harga CPO akan menurun," ujar Andy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News