kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Gas Alam Naik 44% Sejak Awal Tahun, Masih Bisa Menguat Tipis


Senin, 11 April 2022 / 17:40 WIB
Harga Gas Alam Naik 44% Sejak Awal Tahun, Masih Bisa Menguat Tipis
ILUSTRASI. Senin (11/4), harga gas alam kontrak Mei 2022 berada di level US$ 6,32 per mmbtu.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas alam masih melambung tinggi. Analis memproyeksikan harga gas alam akan berlanjut menguat seiring konflik Rusia-Ukraina yang masih memanas. 

Mengutip Bloomberg, Senin (11/4), harga gas alam kontrak Mei 2022 berada di level US$ 6,32 per mmbtu atau naik sebesar 44% secara year to date (ytd). 

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, harga gas alam semakin melonjak lantaran ada larangan ekspor dari Rusia ke Eropa sehingga mempengaruhi pasokan ke negara-negara Eropa.

Baca Juga: Indeks Sektor Energi Melesat, Ini Deretan Saham yang Bisa Dicermati

Sementara kenaikan harga minyak mereda setelah Amerika Serikat (AS) mengucurkan pasokan, menggantikan suplai minyak dari Rusia ke Eropa. "Amerika siap menggantikan dan menyuplai minyak mentah ke Eropa lantaran produksinya relatif lebih tinggi sekitar 13 juta barel per hari dan akan menaikkn ke level 14 juta barel per hari," ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Senin (11/4). 

Ibrahim mengatakan, AS tidak bisa melakukan intervensi gas alam karena tidak mengekspor komoditas energi ini ke Eropa. Sementara Rusia merupakan pengekspor gas alam terbesar ke Eropa sekitar 40%.

Selain masalah geopolitik Rusia dan Ukraina, kenaikan harga gas alam juga terangkat oleh musim dingin di AS dan Eropa. Kebutuhan energi untuk pemanas meningkat sehingga persediaan gas alam dari musim panas lalu makin menipis.

Rusia menginginkan pembayaran untuk gas alam menggunakan mata uang rubel setelah Eropa menerapkan sanksi ke Rusia. "Bahkan beberapa negara sudah mulai mengikuti sistem pembayaran tersebut. Walaupun ada beberapa negara lainnya yang tidak mau menggunakan pembayaran dengan mata uang rubel dan hanya ingin menggunakan mata uang euro," kata Ibrahim.

Baca Juga: Amerika Ancam Boikot Pertemuan G20 Kalau Rusia Hadir, Indonesia Sudah Diberi Tahu

Menurut Ibrahim sangat wajar kalo harga gas alam masih menguat dalam sepekan terakhir. Apalagi beredar kabar bahwa Rusia akan menyerang Ukraina secara penuh setelah lebaran untuk menguasai ibu kota Ukraina. 

"Sehingga ada kemungkinan harga gas alam akan kembali mengalami kenaikan dan optimis bahwa harga gas alam akan menyentuh harga US$ 7 per mmbtu," ucap Ibrahim.

Tapi, dia mengatakan bahwa kenaikan harga gas alam Ini hanya bersifat sementara. Ketika konflik geopolitik mereda, harga gas alam dan beberapa komoditas lainnya akan kembali turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×