Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas alam masih merembet naik. Kenaikan harga gas alam didukung terhentinya pasokan gas alam dari Rusia dan masuknya musim dingin di Eropa.
Mengutip data Bloomberg, Rabu (28/9) pukul 12.37 WIB, harga gas alam kontrak Oktober 2022 berada di level US$ 6,71 per mmbtu atau naik 0,92%.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, sebenarnya kenaikan harga gas alam Eropa hanya bersifat spekulatif dan sabotase pada pipa gas Nord Stream efeknya kecil pada suplai gas alam.
"Hampir dapat dipastikan pipa gas tersebut tidak akan kembali beroperasi sejak penutupan total awal bulan ini," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (28/9).
Baca Juga: Harga Emas Spot Rebound dari Level Terendah 2,5 Tahun
Sementara, produksi gas alam Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih akan terus turun di sekitar 100 miliar kaki kubik (bcf) per hari. Pada minggu lalu, inventory gas alam AS berada di sekitar 103 bcf, di atas perkiraan 93 bcf-95bcf.
Lukman memperkirakan, kenaikan harga gas alam hanya bersifat sementara, karena ledakan pada pipa nord stream tidak akan menganggu suplai.
Sentimen positif yang mempengaruhi gas alam berasal dari masuknya musim dingin dalam waktu dekat akan melanda barat laut Eropa sehingga meningkatkan permintaan. Ditambah dengan pelemahan nilai euro juga akan berandil menaikkan harga.
Sementara untuk sentimen negatif berasal dari produksi Norwegia yang meningkat dan kekuatiran resesi global.
Lukman mengatakan, dalam jangka pendek harga gas alam masih akan tertekan oleh produksi yang tinggi dan kekuatiran resesi. Namun terhentinya pasokan dari Russia dan masuknya musim dingin akan mendukung harga gas alam ke depannya.
Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Naik 2%, Pengurangan Produksi dari Teluk Meksiko jadi Pendorong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News