kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga fluktuatif, Adaro Energy tak revisi target tahun ini


Minggu, 28 Oktober 2018 / 09:17 WIB
Harga fluktuatif, Adaro Energy tak revisi target tahun ini
ILUSTRASI. Pertambangan Adaro


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski harga batubara di pasar global fluktuatif, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mempertahankan target operasional pada tahun ini. 

Seperti diketahui, harga batubara di Newcastle dalam tren naik pada tahun ini. Harganya sudah naik 23%. Namun, belakangan, pergerakannya fluktuatif, sempat menembus US$ 115 per metrik ton (MT), tapi juga  sempat melorot menjadi US$ 107 per MT.

Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira mengatakan, produksi batubara tahun ini ditargetkan  sekitar 54 juta-56 juta ton. Proyeksi tersebut seiring penambahan peralatan penambangan yang baru. Tahun lalu, realisasi produksi batubara mencapai 51,79 juta ton. Sedangkan laba operasional sebelum pajak (EBITDA) ditargetkan US$1,1 miliar sampai US$ 1,3 miliar.

Menurut Febriati, perusahaan tidak bisa memprediksi harga jual batubara, sebab sifatnya fluktuatif sepanjang waktu. Yang jelas, agar kinerja operasional tetap solid, ADRO menjalankan efisiensi dan keunggulan operasional di seluruh rantai bisnis. 

"Jadi kalau harga batubara bertahan bagus, tentu positif dampaknya bagi kinerja perusahaan," kata dia, baru-baru ini.

Mengutip laporan kinerja operasional ADRO yang dirilis Kamis (25/10), emiten yang baru saja mengakuisisi tambang Kestrel Coal Mine ini memproduksi batubara sebanyak 14,93 juta ton pada triwulan III-2018. Pencapaian itu naik 5% year on year (yoy). 

Namun, total produksi batubara periode Januari-September 2018 turun 1% yoy menjadi  38,98 juta ton. Total aktivitas pengupasan lapisan penutup selama sembilan bulan di 2018 naik 12% yoy menjadi 204,36 million bank cubic meter (mbcm). 

Sedangkan, nisbah kupas gabungan mencapai 5,24 kali.
"ADRO mempertahankan rata-rata nisbah kupas yang melebihi target, karena harga batubara yang tinggi memberikan ruang dan fleksibilitas biaya," tutur Febriati  dalam siaran pers, Kamis (25/10).

Sejalan kenaikan volume produksi pada triwulan III-2018, volume penjualan batubara ADRO juga naik 9% yoy menjadi 15,47 juta ton. Namun, total volume penjualan dalam sembilan bulan di tahun ini relatif stagnan dibandingkan tahun lalu, yaitu 39,27 juta ton.
Porsi penjualan di pasar Asia Tenggara mencapai 38%. Lalu, Asia Timur sebanyak 31%, India dan China masing-masing sebesar 13%.

Analis Artha Sekuritas Juan Harahap menilai, kinerja operasonal ADRO hingga akhir tahun ini akan naik. Penurunan total produksi sejauh ini, lebih dipicu faktor hujan lebih panjang di kuartal pertama. 

"Cuaca sudah membaik, ADRO akan mampu mengejar produksi di semester II," kata Juan, Jumat (26/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×