Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun pada hari Senin (12/7), dolar dan ekuitas yang kuat meredupkan daya tarik logam safe-haven. Sementara itu, investor menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS) dan pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pekan ini.
Melansir Reuters pukul 11.14 WIB, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 1.803,56 per ons troi pada 0341 GMT. Sedangkan, harga emas berjangka AS turun 0,4% pada US$ 1.803,9.
"Mungkin ada penurunan permintaan untuk keamanan dan lindung nilai terhadap volatilitas pasar," kata Margaret Yang, analis DailyFX.
Yang menambahkan, tren jangka pendek untuk emas tampaknya bias ke atas, dengan resistensi langsung di US$ 1.815 dan support di sekitar US$ 1.790.
Saham Asia menguat setelah Wall Street membukukan rekor penutupan tertinggi pada hari Jumat, sementara indeks dolar naik tipis 0,1%.
Namun penurunan emas dibatasi oleh kekhawatiran yang berkepanjangan atas varian Delta yang sangat menular dari virus corona yang dapat menghambat laju pemulihan ekonomi global.
Baca Juga: Harga emas naik tipis Senin (12/7), pasar fokus ke inflasi AS dan pidato Powell
Juga menyarankan jalan bergelombang menuju pemulihan, China memutuskan pada hari Jumat untuk memberi ekonominya dorongan 1 triliun yuan (US$ 154 miliar).
Pelaku pasar sekarang menunggu data ekonomi AS termasuk indeks harga konsumen pada hari Selasa, dan kesaksian Powell pada hari Rabu dan Kamis untuk isyarat pengetatan kebijakan bank sentral.
Kemiringan hawkish yang mengejutkan oleh The Fed telah mengirim emas pada bulan Juni ke bulan terburuk sejak 2016.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga.
Di antara logam mulia lainnya, perak turun 0,2% menjadi US$ 26,03 per ons troi, paladium turun 0,3% menjadi US$ 2.800,58 dan platinum turun 0,7% menjadi US$ 1.095,80.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News