Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada hari Senin (6/3) dari level tertinggi dalam 2,5 pekan sebelumnya. Pasar emas menunggu dengar pendapat Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell minggu ini untuk petunjuk tentang kenaikan suku bunga di masa depan.
Senin (6/3) pukul 16.30 WIB, harga emas spot turun 0,2% ke US$ 1.851,52 per ons troi setelah mencapai level tertinggi sejak 15 Februari dalam perdagangan sebelumnya. Harga emas berjangka AS naik 0,2% menjadi US$ 1.858,90 per ons troi.
Kini semua mata tertuju pada dengar pendapat Powell kepada Kongres pada hari Selasa dan Rabu, diikuti oleh laporan pekerjaan bulan Februari yang akan dirilis pada hari Jumat.
"Saat ini, emas dalam mode wait and see," kata analis UBS Giovanni Staunovo kepada Reuters. Di menyebut, tidak mungkin ada perubahan pernyataan dari Powell, mengulangi perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi.
Baca Juga: Naik Rp 8.000, Harga Emas Antam Hari Ini Ada di Rp 1.033.000 Per Gram, Senin (6/3)
Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga cenderung menurunkan minat pada investasi emas yang tidak memberikan bunga.
Data pada hari Jumat menunjukkan sektor jasa AS tumbuh stabil pada bulan Februari, menunjukkan ekonomi terus berkembang pada kuartal pertama.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly pada hari Sabtu mengatakan bahwa jika data terus datang lebih panas dari yang diharapkan, suku bunga harus lebih tinggi, dan bertahan lebih lama.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini (6/3) Naik, Pembeli Sepekan Lalu Tekor 9.78%
Pada hari Minggu, konsumen bullion teratas China menetapkan target untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini sekitar 5% saat dimulainya sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional.
Analis teknis Reuters Wang Tao memperkirakan, harga emas spot dapat memperpanjang kenaikan ke kisaran US$ 1.867-US$ $1.876 per ons karena telah menembus resistance di US$ 1.853.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
