kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas turun lagi ke US$ 1.711 per ons troi pada Selasa (30/3) pagi


Selasa, 30 Maret 2021 / 07:14 WIB
Harga emas turun lagi ke US$ 1.711 per ons troi pada Selasa (30/3) pagi
ILUSTRASI. Dalam dua hari harga emas merosot 1,19% menjadi US$ 1.711,81 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun lagi setelah kemarin merosot tajam. Selasa (30/3) pukul 6.55 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.711,81 per ons troi.

Harga emas ini melemah tipis 0,02% jika dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan kemarin. Tapi, dalam dua hari harga emas merosot 1,19% dari posisi US$ 1.732,52 per ons troi.

Harga emas kontrak Juni 2021 pun turun ke US$ 1.712 per ons troi pada pagi ini. Dalam dua hari, harga emas ini melemah 1,31%.

Emas tergelincir lebih dari 1% ke level terendah lebih dari dua minggu pada hari Senin karena penguatan kurs dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil Treasury AS menekan daya tarik safe-haven ini. Harga emas juga tertekan oleh ekspektasi pemulihan ekonomi yang cepat di AS. 

"Bulls pasar emas dan perak membutuhkan percikan fundamental," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa kebangkitan dolar AS dan peningkatan imbal hasil membatasi minat beli emas. 

Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 1.000 menjadi Rp 921.000 per ons troi pada hari ini (29/3)

Indeks dolar menguat terhadap mata uang utama dunia. Penguatan dolar menyebabkan harga emas dalam mata uang lain menjadi lebih mahal. Pemulihan cepat ekonomi AS dengan jumlah vaksin yang meningkat dan pengumuman Presiden AS Joe Biden minggu ini menjadi pemberat jangka pendek untuk harga emas. 

Biden akan merilis rincian tentang paket belanja infrastruktur yang bisa berkisar antara US$ 3 triliun dan US$ 4 triliun pada hari Rabu. Imbal hasil yang lebih tinggi juga menantang status emas sebagai lindung nilai inflasi karena menjadi biaya peluang atau opportunity cost yang lebih tinggi untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan yield. Kemarin, yield US Treasury tenor 10 tahun kembali naik ke 1,714%, hanya sedikit di bawah level tertinggi terakhir pada 1,723% di 19 Maret lalu.

"Kami melihat hampir tidak ada ruang untuk harga yang secara nyata lebih tinggi sampai pertengahan tahun, meskipun emas seharusnya dapat memperoleh keuntungan yang signifikan pada paruh kedua tahun ini," tulis analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Wall Street turun di awal pekan, saham Boeing menopang Dow Jones   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×