Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun jelang akhir pekan. Pekan ini harga emas bergerak di rentang sempit. Dalam sepekan, harga emas tercatat turun tipis 0,05%.
Jumat (20/8) pukul 7.03 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.778,85 per ons troi, turun dari US$ 1.780,38 per ons troi. Harga emas melemah tipis 0,05% dari posisi pekan lalu.
Harga emas kontrak Desember 2021 di Commodity Exchange pagi ini berada di US$ 1.781,20 per ons troi, turun 0,11% dari posisi penutupan perdagangan kemarin. Harga emas ini naik 0,17% dari posisi pekan lalu.
Baca Juga: Harga berfluktuasi, emas jadi komoditas yang menarik untuk ditransaksikan
Harga emas turun karena penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan dolar menyebabkan harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Penurunan harga emas tertahan kekhawatiran bahwa meningkatnya kasus Covid-19 akan memperlambat pertumbuhan global.
Membebani emas, dolar AS naik ke level tertinggi sembilan bulan setelah risalah dari pertemuan Fed Juli menunjukkan sebagian pejabat bank sentral AS berharap mereka dapat mengurangi stimulus tahun ini, meskipun konsensus tentang masalah-masalah utama lainnya tampak sulit dipahami.
"Satu-satunya hal yang belum jelas adalah kapan (taper) ini mungkin terjadi. Meskipun demikian, tapering sekali lagi telah dihitung dalam harga emas sekarang," kata analis Commerzbank Daniel Briesemann kepada Reuters.
Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 1.000 ke Rp 947.000 per gram pada hari ini (19/8)
Data sebelumnya menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah 17 bulan pekan lalu. Penurunan ini turut mendukung pandangan dari pejabat Fed tentang pemulihan pasar tenaga kerja. Fokus pasar sekarang pada pertemuan tahunan pada 26-28 Agustus dari para gubernur bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.
Pembicaraan tapering dan kekhawatiran atas meningkatnya kasus varian Delta Covid-19 memukul sentimen risiko di pasar keuangan yang lebih luas. Hal ini mendorong investor menuju aset safe-haven sehingga harga emas masih memiliki support kuat.
"Emas tentu diuntungkan dari status safe haven-nya. Sementara pasar ekuitas turun tajam, permintaan emas kembali. Jelas kegelisahan Covid akan datang," kata analis OANDA Craig Erlam.
Erlam menambahkan bahwa harga emas masih mungkin bergerak kembali ke atas US$1.800. "Dalam jangka menengah, tekanan turun akan tetap ada pada emas, tetapi tidak akan menghentikan emas menuai keuntungan dari kegelisahan," pungkas dia.
Baca Juga: Harga emas siang ini di Pegadaian, Kamis 19 Agustus 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News