kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Tetap Stabil Menjelang Rilis Berita NFP AS


Jumat, 08 Maret 2024 / 11:16 WIB
Harga Emas Tetap Stabil Menjelang Rilis Berita NFP AS
ILUSTRASI. Harga emas bergerak stabil menjelang rilis data ketenagakerjaan non-farm payrolls Amerika Serikat (AS).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bergerak stabil menjelang rilis data ketenagakerjaan non-farm payrolls Amerika Serikat (AS).

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, harga emas diperkirakan terkoreksi hari ini. Faktor utama yang mempengaruhi adalah adanya berita non-farm payrolls yang berkaitan dengan dolar AS. 

"Sejumlah investor bisa memanfaatkan peluang ini, mengingat berita ini memiliki dampak signifikan," tulisnya dalam riset harian, Jumat (8/3).

Apalagi, kata Fischer, harga emas saat ini masih menunjukkan kenaikan. Selain itu, potensi penurunan dolar AS tetap ada dan belum ada tanda-tanda pembalikan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi Rp 5.000 ke Rp 1.204.000 Per Gram, Jumat (8/3)

Jumat (8/3) pukul 11.05 WIB, harga emas melemah tipis 0,1% ke US$ 2.157,21 per  ons troi setelah tadi pagi sempat menyentuh US$ 2.163,65 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas telah menguat 3,55% dan sebulan melesat 6,58%.

Dalam sepekan, harga emas spot naik 3,57%. Sedangkan sejak awal tahun, harga emas spot naik 4,57%.

Pada Kamis (7/3), harga emas mencatat rekor tertinggi di pasar Asia. Pemicu utamanya adalah komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menyatakan bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga pada tahun 2024.

Baca Juga: Harga Emas Mencapai Rekor Puncak Baru Karena Taruhan Penurunan Suku Bunga

Andrew menuturkan, meskipun Powell menyatakan niat The Fed untuk memangkas suku bunga pada tahun 2024, ia tidak memberikan isyarat yang jelas tentang waktu dan skala pemotongan. "Faktor ini membuat investor menunggu lebih banyak petunjuk dari data utama Non-Farm Payrolls yang akan dirilis hari ini,” ucap Fischer.

Harga emas diperkirakan akan menghadapi support di US$ 2.047 per ons troi dan resistance di US$ 2.171.

Adapun risikonya dari prospek kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dapat membatasi pergerakan emas yang telah mencapai rekor tertinggi dalam setahun terakhir.

"Prospek kenaikan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi kendala bagi emas yang telah mencapai rekor tertinggi," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×