Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri
SINGAPURA. Harga emas tiarap untuk hari kedua karena reli saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS). Menguatnya saham itu membuat investor menghindari investasi di logam mulia.
Indeks The Standard & Poor`s 500 naik tertinggi lebih dari seminggu. Kenaikan ini terjadi mendekati keputusan The Federal Reserve yang akan memangkas pembelian obligasi menjadi US$ 45 miliar pada pertemuan yang dimulai hari ini, Rabu (30/4).
Proyeksi yang disusun Bloomberg menunjukkan, harga emas merosot 28% tahun lalu, karena saham naik di tengah kekhawatiran bahwa bank sentral AS akan memperlambat laju stimulus. "Saham terus mempengaruhi harga emas," kata Frank McGhee, kepala dealer di Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.
Harga emas berjangka pengiriman Juni turun 0,2% dan menetap di harga US$ 1,296.30 per ounce pada pukul 1:43 waktu Comex di New York, Selasa (29/4). Kemarin, harga emas turun 0,1%. "Untuk saat ini, perdagangan emas kembali berisiko," kata Naeem Aslam, kepala analis pasar Ava Capital Markets Ltd di Dublin.
Ia menjelaskan, harga emas berada di bawah tekanan, karena banyak investor menanamkan modalnya di pasar modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News