Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga komoditas emas bangkit pascatestimoni Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen. Mengutip Bloomberg, Kamis (14/7) pukul 17.20 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus 2017 di Commodity Exchange menguat 0,21% ke level 1.221,60 per ons troi.
Namun, dibandingkan pekan sebelumnya, harga emas masih terkoreksi sekitar 0,16%.
“Sentimen datang dari Yellen. Meski rencana kenaikan suku bunga The Fed masih pada jalurnya, tetapi Bank Sentral masih akan memperhatikan tingkat inflasi,” papar Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures, Kamis (14/7).
Walaupun data ketenagakerjaan AS terus mengalami perbaikan tetapi penurunan inflasi juga tetap menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan kenaikan suku bunga. Kata Deddy, kalau inflasi terus turun bisa jadi itu akan menghambat rencana The Fed. Hal ini menekan dollar AS, sehingga menguntungkan emas.
Selain itu, penguatan emas juga terjadi karena penunan yield obligasi jangka pendek dan jangka menengah. Kondisi tersebut membuat para investor lebih memilih untuk melarikan dananya ke aset yang lebih aman seperti emas.
“Meski menguat saat ini harga emas masih bergantung pidato kedua yang akan disampaikan Janet Yellen pada Kamis (14/7) malam,” imbuh Deddy.
Deddy memperkirakan, sampai Kamis malam, harga emas akan cenderung bergerak sideways. Menurutnya, walaupun kembali menguat, sifatnya hanya terbatas. Jika level US$ 1.229 per ons troi bisa ditembus ada peluang harga emas akan bergerak turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News