Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren bearish yang menerpa emas diperkirakan akan berlangsung lama. Sampai akhir tahun ini, harga emas diperkirakan sulit untuk kembali ke level US$ 1.300 per ons troi.
Analis PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra cenderung melihat tren bearish emas masih akan berlanjut hingga tahun 2018. Beberapa bank sentral yang tengah merencanakan pengetatan kebijakan ekonominya diperkirakan bisa menekan pergerakan harga emas. Hanya Bank of Japan (BoJ) saja yang masih mempertahankan suku bunga rendah.
“Tahun depan isu pengetatan moneter jadi tidak baik untuk emas,” ujarnya, akhir pekan ini.
Tapi, Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures melihat, tren pelemahan ini akan memudar pada pertengahan Desember, ketika The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan. Walaupun hal itu berpotensi menguatkan dollar, tetapi Deddy memperkirakan penguatan dollar tidak akan setinggi sekarang.
“Sebenarnya pelaku pasar sudah memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember. Jadi sekarang ini merupakan antisipasi,” paparnya.
Kata Deddy, di penghujung tahun, emas akan menguat karena menjelang tahun baru akan banyak permintaan fisik. Ia menebak sampai akhir tahun 2017, emas akan bertengger pada kisaran harga US$ 1232,40-US$ 1295,50 per ons troi.
Asal tahu saja, mengacu Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (27/10) harga emas kontrak pengiriman Desember 2017 naik 0,17% ke level US$ 1.271,80 per ons troi dari hari sebelumnya. Namun, selama sepekan terakhir harganya masih tertekan 0,68%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News