kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.701.000   9.000   0,53%
  • USD/IDR 16.265   95,00   0,58%
  • IDX 6.638   24,89   0,38%
  • KOMPAS100 989   6,52   0,66%
  • LQ45 772   2,68   0,35%
  • ISSI 204   1,51   0,74%
  • IDX30 401   1,74   0,43%
  • IDXHIDIV20 484   3,14   0,65%
  • IDX80 112   0,84   0,75%
  • IDXV30 118   1,00   0,85%
  • IDXQ30 132   0,57   0,44%

Harga Emas Stabil, Tren Naik Berlanjut di Tengah Ancaman Perang Dagang


Jumat, 14 Februari 2025 / 13:43 WIB
Harga Emas Stabil, Tren Naik Berlanjut di Tengah Ancaman Perang Dagang
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan gelang emas berbentuk naga di New Gallery Kohinoor, Denpasar, Bali, Senin (3/2/2025). Harga emas bertahan stabil pada hari Jumat dan diperkirakan masih dalam tren kenaikan untuk mingguan ketujuh berturut-turut.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bertahan stabil pada hari Jumat dan diperkirakan masih dalam tren kenaikan untuk mingguan ketujuh berturut-turut.

Ini didorong rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberlakukan tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak impor AS memicu kekhawatiran akan perang dagang global.

Berdasarkan Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.932 per ons troi, cenderung stabil atau naik 0,04% dalam 24 jam terakhir pada Jumat (14/2) pukul 13.21 WIB. Beriringan emas Antam juga menyentuh rekor tertingginya di Rp 1.701.000 per gram.

Baca Juga: Harga Emas Tetap Berpeluang Naik di Tengah Ancaman Trump Trade

Melansir Reuters, pada hari Kamis (13/2) Trump menugaskan tim ekonominya untuk menyusun rencana tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak impor AS. Targetnya termasuk China, Jepang, Korea Selatan, dan Uni Eropa.

Direktur Kedia Commodities yang berbasis di Mumbai, Ajay Kedia menyebutkan pemicu utama harga emas minggu ini adalah pengumuman Trump untuk memberlakukan tarif timbal balik. Hal itu menciptakan kekhawatiran perang tarif dan dapat berdampak pada ekonomi global.

"Pasar sedikit overbought, yang dapat menciptakan beberapa keuntungan teknikal setelah mendekati level US$ 3.000, kata Kedia.

Sementara itu, data indeks harga produsen (PPI) AS mengalami kenaikan yang kuat di bulan Januari. Ini menyusul laporan inflasi pada hari Rabu yang menunjukkan bahwa harga konsumen telah meningkat pada laju tercepat dalam hampir satu setengah tahun.

Baca Juga: Menakar Prospek Harga Emas di Tengah Ancaman Perang Dagang Trump

Data PPI memberikan lebih banyak bukti bahwa inflasi kembali meningkat dan memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve tidak akan memangkas suku bunga sebelum paruh kedua tahun ini.

Kepala Makro Global di Tastylive, Ilya Spivak menuturkan bahwa terobosan perdagangan AS-China, de-eskalasi dalam konflik Rusia-Ukraina atau Israel-Hamas, atau data AS yang kuat yang membuat penurunan suku bunga The Fed tidak mungkin terjadi tahun ini.

"Hal itu merupakan alasan yang memungkinkan harga emas turun dan semuanya tampaknya tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, katanya.

Selanjutnya: Bayar KUR BRI 2025 dan Tagihan Lainnya Lewat HP, Sekali Klik di BRImo

Menarik Dibaca: Bayar KUR BRI 2025 dan Tagihan Lainnya Lewat HP, Sekali Klik di BRImo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×