kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Stabil, Penjualan Ritel yang Lemah Meningkatkan Ekspektasi Penurunan Bunga


Rabu, 19 Juni 2024 / 14:00 WIB
Harga Emas Stabil, Penjualan Ritel yang Lemah Meningkatkan Ekspektasi Penurunan Bunga
ILUSTRASI. Rabu (19/6) pukul 13.49 WIB, harga emas spot stabil di angka US$ 2.329,46 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik tipis pada hari Rabu (19/6) setelah data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini. Suku bunga yang lebih rendah menyebabkan investasi emas, yang tidak menawarkan bunga, menjadi lebih menarik.

Rabu (19/6) pukul 13.49 WIB, harga emas spot stabil di angka US$ 2.329,46 per ons troi. Harga ini sama dengan penutupan perdagangan kemarin dan bergerak di rentang sempit dengan kecenderungan turun tipis. Kemarin, harga emas spot naik 0,44%.

Sedangkan harga emas kontrak Agustus 2024 di Commodity Exchange (Comex) turun tipis ke US$ 2.343,6 per ons troi dari penutupan perdagangan kemarin di US$ 2.346,90 per ons troi. Kemarin, harga emas berjangka ini melonjak 0,77%.

Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan penjualan ritel AS hampir tidak meningkat pada bulan Mei. Data ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi masih lesu pada kuartal kedua.

Baca Juga: Sebulan Minus 0,07%, Harga Emas Hari Ini Naik (19 Juni 2024)

“Imbal hasil (yield) Treasury yang lebih lemah semalam dan pergerakan lemah di sekitar dolar AS menyusul data penjualan ritel AS yang mengecewakan tampaknya menawarkan ruang untuk sedikit kenaikan pada emas,” kata ahli strategi pasar IG Yeap Jun Rong kepada Reuters.

Dia menambahkan, meskipun para pengambil kebijakan AS hanya menetapkan satu kali penurunan suku bunga pada tahun 2024, ekspektasi pasar cenderung lebih dovish. Ekspektasi dovish ini tampaknya mendapatkan validasi dari sejumlah kelemahan ekonomi yang disajikan oleh sejumlah data terbaru. 

"Pelemahan ekonomi lebih lanjut mungkin menawarkan dorongan bagi harga emas,” imbuh dia.

Dengan data terbaru yang menunjukkan moderasi di pasar tenaga kerja dan tekanan harga, Federal Reserve mencari konfirmasi lebih lanjut bahwa inflasi sedang mereda.

Baca Juga: Harga Emas Berpeluang Kembali Terkoreksi, Cermati Sentimennya

Fokus pasar saat ini tertuju pada data klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis dan indeks manajer pembelian awal pada hari Jumat.

Harga emas telah memasuki fase konsolidasi setelah mencapai rekor tertinggi US$ 2.449,89 per ons troi pada 20 Mei.

Pada tanggal 7 Juni, data menunjukkan bahwa bank sentral Tiongkok menghentikan pembelian emas untuk cadangannya pada bulan Mei setelah 18 bulan pembelian. Data ini menyebabkan emas batangan mengalami penurunan harian terbesar sejak November 2020.

"Pembelian emas oleh bank sentral terhenti pada bulan Mei dan kelanjutan tren ini menimbulkan risiko terhadap laju momentum kenaikan harga emas," kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade, dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×