kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas spot turun 0,33% di level US$ 1.409,18 per ons troi (Pukul 09.11 WIB)


Kamis, 01 Agustus 2019 / 09:37 WIB
Harga emas spot turun 0,33% di level US$ 1.409,18 per ons troi (Pukul 09.11 WIB)


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga emas pagi ini turun. Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (1/8) pukul 09.11 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.409,18 per ons troi.

Harga emas ini turun 0,33% jika dibandingkan dengan hari sebelumnya US$ 1,86 per ons troi. Sedangkan, harga emas berjangka pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange turun 1,18% ke level US$ 1.420,90 per ons troi dibandingkan penutupan harga emas kemarin di level US$ 1.437,80 per ons troi.

Baca Juga: Harga emas Antam anjlok setelah pengumuman penurunan suku bunga The Fed

Harga emas turun setelah Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan tidak akan memulai siklus pelonggaran panjang setelah pemotongan suku bunga pertama sejak krisis keuangan. Padahal, penurunan suku bunga membuat investor di Asia bereaksi dan memang sebuah langkah yang secara luas diharapkan.

Namun, pasar masih bingung dengan komentar dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang berjuang untuk menentukan jalan di depan yang tidak setuju The Fed menuangkan air dingin ke pasar.

"Kami melihat pembalikan di sebagian besar kelas aset, termasuk emas," kata Howie Lee, Seorang Ekonom di Oversea-Chinese Banking Corp, Kamis (1/8) kepada Bloomberg.

Secara keseluruhan, tampaknya The Fed tidak sepenuhnya yakin akan pemotongan suku bunga yang merupakan kebijakan masa depan dalam jangka pendek.

Baca Juga: Ini Prediksi Para Ekonom tentang Laju Inflasi di Bulan Juli premium

Dia menambahkan arah The Fed yang tidak jelas membuat pasar bingung dan volatilitas akan tinggi dalam waktu dekat.

Emas menghadapi kemunduran setelah rally dalam beberapa bulan terakhir ke level tertinggi enam tahun karena bank sentral secara global mengisyaratkan bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar diperlukan untuk mendorong pertumbuhan.

"The Fed jelas mengecewakan pasar yang mungkin telah memegang harapan yang kuat untuk dovish," kata Jingyi Pan, ahli strategi pasar di IG Asia Pte. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×