Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas sedikit turun pada perdagangan Jumat (3/7). Positifnya data ekonomi China mengimbangi kekhawatiran akan kenaikan kasus baru virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS).
Melansir Reuters, pukul 21.57 WIB, harga emas spot tidak banyak berubah pada level US$ 1.774,33 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi US$ 1.786,10 per ons tro. Asal tahu, pasar AS libur pada Jumat ini jelang Hari Kemerdekaan pada 4 Juli.
"Kebijakan pelonggaran bank sentral dan ketidakpastian seputar gelombang kedua (Covid-19) menopang harga emas," kata analis Bank of China International Xiao Fu.
Baca Juga: Sore hari, harga emas spot menguat tipis ke level US$ 1.775 per ons troi
Emas kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran yang ketat, tetapi tetap didukung dengan baik di atas US$ 1.750 per ons troi, kata Xiao Fu.
Kasus-kasus corona terus meningkat secara global, dengan lebih dari 10,94 juta orang terinfeksi, sementara AS melaporkan jumlah kasus global baru setiap hari.
"Pertimbangan geopolitik juga mengemuka," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA.
Meningkatnya ketegangan politik, lebih dari 75 anggota Kongres AS mengirim surat kepada Presiden Donald Trump mendesaknya untuk membuat keputusan resmi tentang apakah perlakuan China terhadap Muslim Uighur dan kelompok lain merupakan kekejaman. Indikasi sentimen, kepemilikan SPDR Gold Trust, naik 0,8% menjadi 1.191,47 ton pada Kamis.
Baca Juga: Jelang sore, harga emas spot masih nangkring di level US$ 1.776 per ons troi
Tetapi membendung kenaikan logam mulia, datang dari data pemulihan di sektor jasa China dan rekor penambahan pekerjaan ke ekonomi AS pada Juni yang membantu saham dunia melayang di dekat level tertinggi empat bulan.
Di sisi lain, harga palladium turun 0,6% menjadi US$ 1.890,19 per ons troi dan sementara platinum naik 0,2% menjadi US$ 804,19 per ons troi. Perak naik 0,6% menjadi US$ 18,01 per ons troi, menuju kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News