Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas bersiap untuk kenaikan mingguan ketiga secara berturut-turut setelah pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi yang kembali turun.
Jumat (9/7) pukul 08.35 WIB, harga emas spot stabil di US$ 1.800,85 per ons troi. Sepanjang pekan ini, harga emas telah naik 0,8%.
Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2020 stabil di US$ 1.801 per ons troi.
Keunggulan emas datang setelah dolar AS turun dari level puncak dalam tiga bulan terhadap para pesaingnya. Ini membuat emas menjadi lebih murah bagi mata uang lainnya.
Di sisi lain, yield US Treasury tenor acuan 10-tahun AS merosot di dekat level terendah lebih dari empat bulan, mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga.
Pesona emas kembali muncul setelah data tenaga kerja AS menunjukkan, jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik secara tak terduga di minggu lalu. Ini menjadi indikasi bahwa pemulihan pasar tenaga kerja dari pandemi Covid-19 terus berombak.
Baca Juga: Harga emas turun tipis ke US$ 1.802 per ons troi di tengah kekhawatiran pemulihan AS
Dari bursa saham, Wall Street melemah pada sesi sebelumnya, dengan indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq mundur dari rekor penutupan tertinggi yang dicetak pada Rabu (7/7). Koreksi ini terjadi karena aksi jual besar-besaran, didorong oleh ketidakpastian seputar laju pemulihan ekonomi AS.
Dari kawasan Eropa, European Central Bank (ECB) menetapkan target inflasi baru pada hari Kamis (8/7) dan mengukir peran utama dalam memerangi perubahan iklim, memulai transformasi mendasar dari lembaga keuangan paling kuat di Eropa.
Beberapa investor melihat emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus.
Selanjutnya: Awas, pelemahan IHSG berlanjut, simak rekomendasi saham untuk raih cuan hari ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News