Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik pada hari Senin (4/9), menuju puncak satu bulan yang dicapai pada sesi sebelumnya. Kilau emas mendapatkab dukungan oleh sedikit pelemahan dolar dan prospek bahwa The Fed akan mengambil jeda dari kenaikan suku bunga tahun ini.
Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,3% menjadi US$1.945,40 per ons troi pada pukul 0334 GMT, setelah naik setinggi US$1.952,79 pada hari Jumat. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,2% ke US$1.971.70.
"Emas melayang di bawah resistensi pada level US$1.951 dalam kondisi perdagangan yang tipis karena hari libur Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.
Baca Juga: Harga Emas Antam Stagnan di Level Rp 1.076.000 Per Gram pada Hari Ini (4/9)
"Logam mulia kemungkinan akan bergantung pada imbal hasil US Treasury yang mengambil langkah lebih rendah untuk mendorong ke US$1.950 dan seterusnya minggu ini."
Karena emas tidak menghasilkan bunga, emas cenderung kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik.
Data pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS meningkat di bulan Agustus, tetapi tingkat pengangguran melonjak menjadi 3,8% dan kenaikan upah moderat, memperkuat kasus jeda suku bunga bulan ini.
Menurut perangkat CME FedWatch, para trader saat ini melihat peluang 93% bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan bulan September.
Dampak penuh dari kenaikan suku bunga Fed AS yang dimulai pada Maret 2022 masih belum sepenuhnya ditransmisikan ke ekonomi riil, kata mantan wakil ketua bank sentral.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Dibuka Melemah Awal Pekan Ini, Senin (4/9)
SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,10% pada hari Jumat.
Di tempat lain, harga perak spot naik 0,4% pada US$24,27 per ons troi, platinum naik 0,1% pada US$961,51, dan paladium naik 0,5% menjadi US$1.224,28.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News