Sumber: Bloomberg | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas kembali meroket dan mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun. Kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari virus corona mendorong permintaan untuk aset safe haven melonjak.
Sentimen tambahan bagi emas juga datang dari spekulasi bahwa The Federal Reserve akan melonggarkan kebijakan moneter sebelum akhir tahun ini.
Mengutip Bloomberg, Jumat (21/2) pukul 08.00 WIB, harga emas spot menguat 0,21% menjadi US$ 1.623,90 per ons troi. Dalam sepekan, harga si kuning sudah menanjak 2,36%.
Posisi ini memperpanjang kenaikan emas di atas US$ 1.600 per ons troi dan membawanya ke posisi tertinggi sejak Februari 2013. Harga emas sudah naik hampir 7% di tahun ini di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dampak virus corona.
Baca Juga: Virus corona menggila di Korea, harga emas hari ini cetak rekor tertinggi
Sementara hasil risalah dalam pertemuan The Fed terakhir mengindikasikan bank sentral AS itu dapat membiarkan suku bunga tidak berubah selama berbulan-bulan. Tetapi pelaku pasar tetap memprediksi, akan terjadi pemangkasan paling tidak satu kali dalam tahun ini.
Harga emas sudah naik untuk hari ketiga berturut-turut setelah lonjakan korban virus corona di Jepang dan Korea Selatan. "Seperti ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya,' kata Georgette Boele, Ahli Strategi ABN Amro Bank NV seperti dikutip Bloomberg.
Bahkan unit Global Wealth Management UBS Group AG sudah memperkirakan, harga emas bisa mencapai US$ 1.650 per ons troi dalam beberapa minggu ke depan.
"Dengan valuasi saham AS naik, setiap goncangan dapat menjadi serangan. Reli lebih lanjut akan terjadi pada obligasi pemerintah AS dan harga emas yang lebih tinggi," kata analis Wayne Gordon dan Giovanni Staunovo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News