Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat karena pelemahan dolar mengimbangi kesepakatan stimulus Amerika Serikat (AS). Ancaman Presiden AS Donald Trump untuk tidak menandatangani dana bantuan turut mengangkat harga emas.
Rabu (23/12) pukul 11.20 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.866,46, menguat dari US$ 1.860,84 pada penutupan perdagangan kemarin. Sedangkan harga emas kontrak Februari 2021 berada di US$ 1.870,70 per ons troi, menguat tipis dari posisi kemarin pada US$ 1.870,30 per ons troi.
Dolar AS turun tipis 0,1% terhadap sejumlah mata uangutama dunia, meningkatkan daya tarik emas di antara pemegang unit lain. Pasar keuangan telah memperkirakan banyak ketidakpastian terkait pandemi dan kesepakatan stimulus fiskal AS.
Baca Juga: Harga emas Antam hari ini turun Rp 4.000 jadi Rp 966.000 per gram, Rabu (23/12)
Oleh karena itu, harga emas kemungkinan akan turun dalam beberapa minggu mendatang. Michael Langford, direktur penasihat perusahaan AirGuide mengatakan, potensi kenaikan akan datang dari ketidakpastian baru yang tidak diketahui. "Saya pikir kita akan melihat arus yang lebih besar menuju ETF emas karena para pengelola dana akan menghindari risiko," kata Langford.
Kekhawatiran atas pemulihan ekonomi global meningkat lagi dengan adanya jenis virus corona baru yang menyebar dengan cepat yang ditemukan di Inggris. Beberapa negara telah menutup akses dari dan ke Inggris. Para produsen vaksin pun berlomba untuk menguji vaksin Covid-19 mereka terhadap strain baru ini.
Harga emas telah naik 22,9% sepanjang tahun ini di belakang langkah-langkah stimulus besar untuk membantu ekonomi yang dilanda pandemi. Emas menjadi lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan besar dihasilkan dari stimulus tersebut.
Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor melemah ke Rp 14.282 per dolar AS pada Rabu (23/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News