kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga emas spot menguat ke US$ 1.862,97 per ons troi pada tengah hari ini (19/11)


Jumat, 19 November 2021 / 12:51 WIB
Harga emas spot menguat ke US$ 1.862,97 per ons troi pada tengah hari ini (19/11)
ILUSTRASI. Harga emas spot kembali menguat bersamaan dengan kekhawatiran pasar terkait inflasi AS yang tinggi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas menguat pada perdagangan tengah hari ini. Kekhawatiran atas inflasi yang lebih persisten mendukung daya tarik komoditas logam mulia sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, meskipun prospek kenaikan suku bunga yang lebih cepat membatasi keuntungan.

Jumat (19/11) pukul 12.30 WIB, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 1.862,97 per ons troi. Sementara harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2021 naik 0,2% ke US$ 1.864,90 per ons troi.

Harga emas mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima bulan pada awal pekan ini karena akselerasi harga konsumen AS bulan lalu meningkatkan kekhawatiran inflasi yang lebih tahan lama.

Tetapi karena inflasi terus melonjak dan ekonomi semakin cepat, Federal Reserve kemungkinan bakal menaikkan suku bunga lebih awal, daripada yang mereka kira di beberapa bulan yang lalu.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang emas tanpa bunga, mengurangi daya tarik komoditas logam mulia ini.

Baca Juga: Harga emas terkoreksi pada perdagangan Jumat (19/11) pagi

"Kenaikan emas yang tidak biasa bersama dengan dolar AS dan imbal hasil US Treasury ini menunjukkan bahwa pasar percaya The Fed tidak cukup hawkish, menjaga ekspektasi inflasi tetap tinggi dan imbal hasil riil rendah, mendukung emas," kata ahli strategi mata uang DailyFX Ilya Spivak.

Pada hari Jumat, dolar naik 0,1% sementara imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun juga naik. Dolar yang lebih kuat meningkatkan biaya emas bagi pembeli yang memegang mata uang lain, sementara hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang logam.

"Fokus pada kenaikan suku bunga dan dampaknya terhadap inflasi membuat aksi harga emas jangka pendek sangat sensitif terhadap data ekonomi seperti pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) minggu depan," kata Spivak,

Pelaku pasar juga mengambil stok data yang menunjukkan ekspor emas Swiss ke China daratan meningkat pada Oktober, sementara pengiriman ke India sedikit turun dari September.

Selanjutnya: Mitigasi kurs dan harga, eksportir rumput laut dapat manfaatkan resi gudang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×