Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas menguat tipis pada awal perdagangan hari ini. Penguatan emas didukung oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah, dengan investor menunggu data pekerjaan AS guna mengukur rencana Federal Reserve untuk mulai mengurangi pembelian aset.
Jumat (3/9) pukul 08.30 WIB, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 1.811,79 per ons troi. Namun, harga emas menuju penurunan mingguan pertama dalam empat pekan terakhir.
Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2021 menguat 0,2% menjadi US$ 1.814,80 per ons troi.
Keunggulan emas datang setelah indeks dolar AS jatuh ke level terendah dalam satu bulan. Hal ini memperkuat daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.
Data terbaru menunjukkan, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun di minggu lalu. Sementara itu, PHK juga turun ke level terendah dalam lebih dari 24 tahun pada bulan Agustus. Hal ini menunjukkan, pasar tenaga kerja maju bahkan ketika infeksi Covid-19 baru melonjak.
Baca Juga: Harga emas spot ditutup melemah ke US$ 1.809,6 per ons troi jelang data penggajian AS
Namun, pasar masih menanti data dari Departemen Tenaga Kerja terkait laporan penggajian non-pertanian bulan Agustus yang akan dirilis hari ini.
Pemulihan pekerjaan yang solid adalah kriteria penting bagi The Fed untuk mulai mengurangi langkah-langkah stimulus era pandemi.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dapat dihasilkan dari langkah-langkah stimulus ekonomi besar-besaran.
Selain emas, komoditas logam mulia lainnya juga terkerek. Lihat saja harga perak yang naik 0,2% menjadi US$ 23,92 per ons troi. Setali tiga uang, harga platinum juga naik tipis 0,1% ke US$ 1.000,04 per ons troi dan paladium menguat 0,3% jadi US$ 2.408,18 per ons troi.
Selanjutnya: Harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 937.000 per gram pada hari ini (3/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News