Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas berhasil ditutup menguat tipis usai dukungan calon Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen terkait paket stimulus yang lebih besar.
Selasa (19/1), harga emas spot naik 0,2% ke US$ 1.840,28 per ons troi, pulih dari level terendah sejak 2 Desember di US$ 1.809,90 yang dicapai pada Senin (18/1) lalu.
Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2021 ditutup menguat 0,6% menjadi US$ 1.840,20 per ons troi.
Sentimen utama bagi pergerakan emas saat ini datang dari pernyataan Yellen yang kembali menegaskan komitmennya untuk tindakan bantuan dalam paket stimulus yang lebih besar untuk mendukung pemulihan ekonomi AS.
Selain itu, Yellen juga menggarisbawahi kedalaman dari krisis ekonomi yang sedang dihadapi Negeri Paman Sam.
Emas selama ini dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan nilai mata uang yang diakibatkan oleh stimulus ekonomi besar-besaran yang digelontorkan negara-negara guna mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi virus corona.
Baca Juga: Wall Street perkasa usai pernyataan Yellen di hadapan parlemen AS
Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities mengatakan, saat ini dolar AS akan didorong oleh kekuatan pasar. "Dan kali ini kekuatan pasar mengarah ke dolar yang lebih rendah," kata dia.
Indeks the greenback tergelincir dari level tertinggi selama empat minggu di sesi terakhir. Ini membuat emas batangan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Selama kita mendapatkan momentum upside ini (dalam ekuitas), itu membuat harga emas relatif diperdagangkan dalam kisaran tertentu," jelas Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investasi.
Dia menambahkan, kemungkinan lebih banyak stimulus sangat positif bagi pergerakan harga emas.
"Anggota bank sentral global menyadari hal itu, pasar ekuitas juga berjalan baik. Tetapi ekonomi yang mendasarinya masih sangat lemah dan tindakan stimulus tetap dibutuhkan," kata Michael Langford, direktur AirGuide.
Saat ini, pelaku pasar menunggu pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada Rabu (20/1), dengan langkah-langkah keamanan yang telah ditingkatkan setelah kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari lalu.
Selanjutnya: Moderna selidiki kemungkinan reaksi alergi atas vaksin Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News