Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas melemah pada awal perdagangan hari ini setelah dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Pernyataan dari pejabat tinggi Federal Reserve yang mengisyaratkan kemungkinan melanjutkan pengetatan kebijakan turut menekan harga emas.
Kamis (5/8) pukul 08.20 WIB, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 1.810.50 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2021 juga turun 0,1% ke US$ 1.812,40 per ons troi.
Pada perdagangan sesi sebelumnya, harga emas sempat naik lebih dari 1% setelah laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan gaji swasta di AS pada bulan Juli meningkat jauh lebih rendah dari yang diharapkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Fed Richard Clarida mengatakan, kondisi untuk menaikkan suku bunga dapat dipenuhi pada akhir 2022, dan menyarankan bank sentral dapat mulai mengurangi program pembelian aset akhir tahun ini.
Baca Juga: Emas spot ditutup naik tipis ke US$ 1.811 per ons troi usai komentar pejabat The Fed
Di sisi lain, ukuran aktivitas industri jasa AS melonjak ke rekor tertinggi di bulan Juli, didorong oleh pergeseran belanja ke jasa.
Alhasil, indeks dolar AS pun berhasil rebound berkat komentar Clarida. Ini membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Kini pasar pun fokus menanti data laporan penggajian non-pertanian AS, yang akan dirilis pada hari Jumat (6/8).
Sebelumnya, harga emas sempat mendapat dukungan dari kasus Covid-19 di seluruh dunia yang sudah melampaui 200 juta pada hari Rabu, berdasarkan penghitungan Reuters. Varian Delta mengancam daerah dengan tingkat vaksinasi yang rendah.
Selanjutnya: Harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 941.000 per gram pada hari ini (5/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News