Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga emas spot tergelincir pada hari ini, karena dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat setelah pejabat Federal Reserve (The Fed) mengulangi resolusi bank sentral AS untuk mempertahankan sikap kebijakan agresif guna mengatasi inflasi yang melonjak.
Rabu (28/9) pukul 09.15 WIB, harga emas spot turun 0,3% ke US$ 1.624,81 per ons troi. Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2022 melemah 0,2% ke US$ 1.632,4 per ons troi.
Sentimen utama yang menyeret emas datang setelah indeks dolar naik 0,3%, mendekati level tertinggi dalam 20 tahun yang disentuh pada hari Senin (26/9) lalu.
Di sisi lain, imbal hasil US Treasury seri acuan 10 tahun naik ke level tertinggi dalam 12,5 tahun semalam.
Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Selasa bahwa para bankir bank sentral AS bersatu dalam tekad mereka untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menurunkan inflasi, dan pasar keuangan memahami hal itu.
Baca Juga: Harga Minyak Bervariasi di Pagi Ini, Penguatan Dolar AS Batasi Sentimen Badai Ian
Sementara itu, Presiden The Fed Chicago Charles Evans mengatakan, bank sentral perlu menaikkan suku bunga ke kisaran antara 4,50% dan 4,75%.
Meskipun emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, kenaikan suku bunga telah melemahkan daya tarik bullion yang tidak menghasilkan dan mendorong dolar ke level tertinggi multi-tahun.
The Fed akan menaikkan suku bunga utamanya ke puncak yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan dua minggu lalu dan risikonya condong ke tingkat terminal yang lebih tinggi, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Sementara itu, pesanan baru untuk barang modal manufaktur AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Agustus, menunjukkan bahwa bisnis tetap tertarik untuk berinvestasi dalam peralatan meskipun suku bunga lebih tinggi, yang dapat menjaga ekonomi pada jalur pertumbuhan moderat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News