kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas spot ditutup melemah ke US$ 1.789 per ons troi, ini penyebabnya


Rabu, 24 November 2021 / 06:06 WIB
Harga emas spot ditutup melemah ke US$ 1.789 per ons troi, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Harga emas kembali ke bawah US$ 1.800 per ons troi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas turun sekitar 1% ke level terendah hampir tiga minggu pada hari Selasa karena pencalonan kembali Ketua Federal Reserve Jerome Powell memicu taruhan kenaikan suku bunga yang lebih cepat, memperkuat dolar dan imbal hasil Treasury.

Selasa (23/11), harga emas spot ditutup melemah 0,9% ke US$ 1.789,16 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2021 ditutup anjlok 1,3% ke US$ 1.783,8 per barel.

Terperangkap dalam penurunan emas, harga perak spot juga melemah 2,8% menjadi US$ 23,49 per ons troi, platinum jatuh 4,7% ke US$ 964,42 per ons troi dan paladium ambles 4,5% menjadi US$ 1.865,68 per ons troi.

Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Pada perdagangan tersebut, imbal hasil US Treasury juga menguat.

Baca Juga: Harga emas spot melayang di dekat level terendah 2 pekan

"Emas telah mengalami panic selloff selama 48 jam terakhir dan saya akan menyalahkan sebagian besar karena kenaikan imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun. Karena kurva imbal hasil semakin curam, emas berjangka tidak merespons hal itu dengan baik," kata Phillip Streible, Chief Market Strategist Blue Line Futures di Chicago.

Investor bertaruh Powell, yang kembali diajukan sebagai ketua The Fed, akan meningkatkan kecepatan di mana bank sentral menormalkan kebijakan moneter untuk mengatasi lonjakan harga konsumen dengan lebih baik.

Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen akan muncul di hadapan Komite Perbankan Senat pada minggu depan.

Harga emas telah jatuh hampir US$ 100 sejak mencapai level puncak lima bulan di US$ 1.876,90 per ons troi pada minggu lalu.

Namun, Ross Norman, seorang analis independen, mengatakan "terlalu dini untuk menghapus peluang emas".

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Kembali Melemah, Rabu (24/11)

"Inflasi masih harus berjalan, dan ada pembatasan Covid-19 di Eropa sekali lagi. Tetapi tanggung jawab ada pada banteng untuk membuktikan kasus mereka dan menggalang dukungan, jika gagal, logam mulia dapat melayang lebih rendah lagi," tambah Norman.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan imbal hasil Treasury telah menantang status itu karena mereka diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegang emas.

Selanjutnya: AS dan Rusia tidak punya, ini kemampuan rudal hipersonik China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×