kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas spot ditutup anjlok ke US$ 1.825 per ons troi usai dolar AS rebound


Jumat, 12 Februari 2021 / 06:29 WIB
Harga emas spot ditutup anjlok ke US$ 1.825 per ons troi usai dolar AS rebound
ILUSTRASI. Harga emas meredup


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas anjlok hampir 1% pada akhir perdagangan Kamis (11/2) setelah dolar Amerika Serikat kembali menguat. 

Harga emas spot melemah turun 0,94% menjadi US$ 1.825,51 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2021 turun 0,9% menjadi US$ 1.826,80 per ons troi. 

Pelemahan harga emas terjadi usai dolar AS menghentikan pelemahan usai berada di level terendah dalam dua minggu. Ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

"Ketidakmampuan emas untuk diperdagangkan kembali di atas US$ 1.850 per ons troi telah memicu aksi ambil untung karena penurunan tajam dolar AS telah mereda," kata Tai Wong, Head of Base and Precious Metals Derivatives Trading BMO.

"Minat investor tampaknya telah bergeser ke platinum yang telah menikmati reli hingga US$ 150 selama seminggu terakhir meskipun kami melihat aksi ambil untung pada level saat ini," tambahnya.

Pada akhir perdagangan, platinum melemah 0,4% menjadi US$ 1.236,76 per ons troi. Namun pada perdagangan sebelumnya, harga platinum sudah melonjak 2,2% ke level tertinggi sejak Januari 2015 di US$ 1.268,88 per ons troi.

Baca Juga: Wall Street bervariasi, S&P dan Nasdaq naik tipis di tengah peringatan Biden ke China

Di sisi lain, harga paladium juga turun 0,7% menjadi US$ 2.339,32 per ons troi.

Reli Platinum didorong oleh pasar yang relatif ketat "dan tentu saja permintaan investasi, yang tercermin dari arus masuk dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang kuat," kata analis Commerzbank Daniel Briesemann.

Baik platinum dan paladium digunakan oleh pembuat mobil di konverter katalitik guna membersihkan asap knalpot mobil.

Platinum mungkin mengalami defisit tahunan ketiga berturut-turut pada tahun 2021, perusahaan bahan spesialis Johnson Matthey mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Rabu.

"Pasar telah melihat melampaui pandemi - menuju pemulihan di sektor otomotif, yang pada akhirnya akan terjadi," ujar analis StoneX, Rhona O'Connell.

Ini akan menarik dukungan dari potensi permintaan sel bahan bakar, kata O'Connell.

Analis Citi Research memperkirakan harga platinum akan naik menjadi US$ 1.300 per ons troi pada akhir tahun. Di tempat lain, perak spot melemah 0,1% menjadi US$ 26,97 per ons troi.

Selanjutnya: Beli saham BSDE dan CTRA di tengah penjualan apartemen yang tertahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×