Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas spot dan paladium anjlok di awal pekan ini setelah dolar Amerika Serikat (AS) menguat di tengah taruhan untuk kenaikan tajam suku bunga oleh Federal Reserve. Alhasil, daya tarik untuk emas batangan dan logam mulia lainnya terkikis.
Senin (13/6), harga emas spot ditutup anjlok 2,8% ke level US$ 1.819,26 per ons troi. Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2022 ditutup koreksi 2,3% ke US$ 1.831,8 per ons troi.
Pada perdagangan awal pekan ini, indeks dolar AS mencapai puncak dalam beberapa dekade, didukung oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan taruhan pada kenaikan suku bunga yang curam oleh The Fed. Ini menjadikan the greenback sebagai tempat berlindung yang lebih disukai dengan mengorbankan emas.
Dolar AS yang lebih kuat melukai harga emas karena membuat logam mulia itu lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lainnya. Sementara, suku bunga yang lebih tinggi makin mengurangi daya tarik emas karena cenderung mengangkat imbal hasil US Treasury, dan meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan.
"Tidak ada perdagangan aman di mana pun, jadi emas akan dilikuidasi. Ada koreksi besar-besaran yang terjadi, dan ketika volatilitas menjadi setinggi itu, Anda tidak dapat menemukan keamanan atau kenyamanan di mana pun," kata Phillip Streible, Chief Market Strategist Blue Line Futures di Chicago.
Baca Juga: Tingkat Inflasi Amerika Tertinggi Sejak 1981, Gara-gara Harga Bensin dan Makanan
Penyebab utama kenaikan dolar datang dari data CPI AS yang lebih panas dari perkiraan pada hari Jumat (10/6). Ini menyebabkan para investor sekarang bertaruh pada total 175 basis poin (bps) dalam kenaikan suku bunga pada bulan September, dengan beberapa melihat peluang untuk kenaikan 75 bps di minggu ini.
Pelepasan cepat dalam emas menyoroti tarik-menarik saat ini antara pendorong harganya, dengan inflasi yang kuat diimbangi oleh taruhan untuk respons kebijakan yang agresif, kata J.P. Morgan dalam sebuah catatan.
Prospek emas yang bullish akan membutuhkan lebih banyak tanda bahwa pertumbuhan ekonomi retak di bawah tekanan inflasi yang lebih tinggi, catatan itu menambahkan.
Sejalan dengan emas, harga paladium spot terjun bebas setelah ditutup anjlok 7% ke US$ 1.799,47 per ons troi. Sementara itu, harga platinum spot ditutup ambles 4,3% ke US$ 935,32 per ons troi.
Michael Hewson, Chief Market Analyst CMC Markets UK mengatakan dalam sebuah catatan bahwa kekhawatiran permintaan karena pembatasan Covid-19 baru di China memicu penurunan tajam dalam autocatalysts platinum dan paladium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News